Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Infeksi Jamur Hitam Disebut Lebih Bahaya Dibanding Jamur Putih

Ahli medis India saat ini sedang membahas mengenai kemunculan infeksi jamur hitam (Mucormycosis) dan jamur putih (Kandidiasis)

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Infeksi Jamur Hitam Disebut Lebih Bahaya Dibanding Jamur Putih
Indianexpress/ representational, Express photo by Abhinav Saha
Satu contoh kasus infeksi jamur putih di India. 

Namun, Kolese dan Rumah Sakit Medis Patna (PMCH) yang dikelola pemerintah menolak laporan ini.

Sesuai laporan terbaru, kasus baru yang disebabkan jamur putih ini telah terdeteksi di Uttar Pradesh.

"Jamur putih hanyalah mitos dan kesalahpahaman. Pada dasarnya ini merupakan Kandidiasis, infeksi jamur yang disebabkan oleh jenis jamur yang disebut Candida. Ini adalah infeksi jamur yang paling umum," kata Pakar Penyakit Menular, Dr Ishwar Gilada.

Baca juga: Infeksi Jamur Hitam Serang India, Kabarnya Bisa Diobati Pakai Amphotericin B

Apakah jamur putih lebih berbahaya dibandingkan jamur hitam?

Berdasar pada laporan, para ahli medis mengatakan tidak ada dasar yang dapat membuktikan bahwa jamur putih lebih berbahaya dibandingkan jamur hitam.

Ahli Paru di Rumah Sakit Bombay yang telah merawat pasien jamur hitam, Dr Kapil Salgia mengatakan bahwa jamur hitam lebih invasif dan dapat menyebabkan banyak kerusakan pada sinus, mata, otak.

Seseorang yang menderita penyakit ini memerlukan pembedahan ekstensif.

Baca juga: Kekebalan Tubuh Turun Akibat Covid-19, Jadi Jalan Masuk Infeksi Jamur Hitam

BERITA REKOMENDASI

"Mucormycosis (jamur hitam) lebih berbahaya karena biasanya tidak ditemukan dalam sistem manusia, dan kami biasanya tidak melihat ini pada banyak kasus. Sedangkan Kandidiasis mudah didiagnosis dan mudah diobati. Seringkali tidak mengancam nyawa, kecuali jika anda tidak melakukan pengobatan atau mengenali gejalanya, ini akan menjadi invasif," kata Dr Salgia.

Ia menambahkan, mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, menderita diabetes dan telah menggunakan steroid selama pengobatan Covid-19 dalam waktu yang lama rentan terinfeksi Kandidiasis.

Sementara dokter lainnya yang dikenal sebagai orang pertama yang meningkatkan kewaspadaan terhadap AIDS di India, Dr Ishwar Gilada mengatakan, ketika Covid-19 yang dialami pasien semakin parah, mereka akan menjadi hipoksia dan steroid menjadi salah satu pengobatan andalan selain antivirus dan antibiotik.

"Namun, perkembangan infeksi jamur pada tubuh seseorang tergantung pada dosis steroid yang diberikan dan berapa lama waktu pemakaiannya. Steroid menyebabkan penekanan kekebalan," Dr Gilada.

Dr Gilada kembali menekankan bahwa infeksi Kandidiasis yang paling umum adalah sariawan.

"Infeksi ini umumnya menyerang area atau bagian tubuh yang memiliki lapisan tipis, persimpangan mukokutan seperti bibir, hidung, atau di dalam mulut dan area genital (organ kewanitaan)," tegas Dr Gilada.

Ia menyampaikan, untuk mewaspadai penyakit ini, maka penting mengetahui gejalanya yakni sakit kepala, rasa sakit di satu sisi wajah, pembengkakan, kehilangan penglihatan atau berkurangnya penglihatan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas