Deklarasi Darurat Covid-19 di Jepang Diperpanjang, Jumlah Pergerakan Orang Meningkat 57,6 Persen
Jumlah orang di kisaran pukul 15.00 kemarin meningkat 8,0 persen di Shinjuku, Tokyo dan 6,1 persen di Harajuku dibandingkan minggu sebelumnya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Masa deklarasi darurat (PSBB) Covid-19 di Jepang khususnya terhadap 10 wilayah seperti Tokyo dan Osaka diperpanjang hingga 20 Juni 2021.
Namun Sabtu (29/5/2021) jumlah pergerakan orang malah meningkat sampai 57,6 persen khususnya di Takaosan Tokyo.
Jumlah orang pada Sabtu, 29 Mei 2021, akhir pekan pertama setelah perpanjangan kembali keadaan darurat diputuskan di Tokyo dan Osaka, lebih tinggi dari minggu sebelumnya di banyak tempat.
Menurut data informasi lokasi ponsel dari NTT Docomo, jumlah orang di kisaran pukul 15.00 kemarin meningkat 8,0 persen di Shinjuku, Tokyo dan 6,1 persen di Harajuku dibandingkan minggu sebelumnya.
Ini menunjukkan tren peningkatan arus manusia di banyak pusat kota.
Di sisi lain, jumlah pengunjung ke gunung dan taman terdekat meningkat secara signifikan, dengan peningkatan 57,6 persen di Gunung Takao (Takaosan) dan 42,4 persen di Taman Yoyogi.
Baca juga: PM Jepang Resmi Perpanjang Deklarasi Darurat Hingga 20 Juni 2021
Selain itu, jumlah orang yang ke luar secara nasional meningkat, dengan 15,9 persen di Umeda, Osaka, dan 17,5 persen di Okinawa, di mana situasi infeksi serius, di Kokusai-dori di Naha.
Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura Minggu ini di NHK TV menyatakan masa PSBB kalau memang dianggap keadaan infeksi sudah membaik bisa diputuskan sebelum 20 Juni 2021.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.