Malaysia Tutup Semua Mal Mulai Selasa Besok, Dimulainya Lockdown Penuh
Malaysia akan menutup semua mal saat pemberlakuan lockdown penuh 1 Juni, namun tetap mengizinkan 17 sektor layanan beroperasi.
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia Minggu (30/5) mengatakan bahwa semua mal harus ditutup, sebagai tindakan Lockdown penuh yang dimulai 1 Juni.
Namun 17 sektor layanan penting masih diizinkan beroperasi selama lockdown penuh selama dua minggu itu.
Sektor-sektor ini termasuk perawatan kesehatan, telekomunikasi dan media, makanan dan minuman, utilitas serta perbankan.
Pemerintah juga akan mengizinkan perusahaan di bawah 12 sektor manufaktur untuk terus beroperasi, seperti manufaktur makanan dan minuman, alat kesehatan, tekstil untuk memproduksi alat pelindung diri serta minyak dan gas. Mereka perlu beroperasi dengan kapasitas 60 persen.
Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob mengatakan: "Kami berharap sektor manufaktur akan mengikuti perintah pemerintah, karena kami telah memberikan syarat bahwa hanya 60 persen yang bisa bekerja."
Baca juga: PM Malaysia Muhyiddin Yassin Telah Umumkan Lockdown Total Mulai Juni 2021
"Tapi saya telah membaca posting media sosial dan menemukan majikan yang memaksa karyawan mereka melebihi kapasitas 60 persen," tambahnya.
Ismail Sabri mengatakan bahwa karyawan dapat melaporkan pelanggaran tersebut ke kementerian sumber daya manusia dan polisi.
Ia menambahkan, pusat perbelanjaan harus ditutup, kecuali supermarket dan tempat yang menjual makanan dan minuman dan kebutuhan dasar.
Sebuah pernyataan dari Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional juga mengatakan: "Manufaktur dan sektor jasa terkait manufaktur yang diizinkan untuk beroperasi adalah untuk memastikan gangguan minimal pada rantai pasokan suku cadang penting, komponen dan produk jadi."
"Ini penting untuk mendukung kelanjutan operasi infrastruktur yang penting dan garis depan seperti keamanan, sistem perawatan kesehatan, informasi dan komunikasi serta memastikan pasokan kebutuhan dasar yang memadai bagi Rakyat (rakyat),” sebut pernyataan itu.
Baca juga: Langgar Protokol Kesehatan Covid-19, Penyanyi Malaysia Siti Nurhaliza Didenda Rp 34 Juta
Pengumuman hari Minggu ini dilakukan setelah Kantor Perdana Menteri mengumumkan pada hari Jumat (28/5) bahwa Malaysia akan menjalani lockdown total dari 1 Juni hingga 14 Juni.
Jumlah kasus Covid-19 Malaysia terus melonjak, dengan rekor 9.020 kasus baru dan 98 kematian pada hari Sabtu (29/5). Dan pada hari ini, ada 6.999 kasus baru. Sekarang ada lebih dari 560.000 kasus di seluruh negeri.
Pemerintah telah meyakinkan masyarakat bahwa akan ada persediaan makanan yang cukup untuk bertahan selama Fase 1 dari lockdown total. Namun, ada laporan antrean orang berbondong-bondong membeli kebutuhan dan barang untuk mengantisipasi hari Selasa.
Sebelumnya Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Khairy Jamaluddin mengatakan dalam konferensi pers bahwa lebih banyak pusat vaksinasi akan dibuka dalam bulan mendatang untuk mempercepat proses vaksinasi.