PM Singapura soal Info Covid-19: Pembatasan Diperketat hingga 13 Juni, Vaksin Dibuka untuk Pelajar
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, memberikan informasi terbaru mengenai situasi Covid-19 di negaranya.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, memberikan informasi terbaru mengenai situasi Covid-19 di negaranya.
Informasi tersebut ia sampaikan dalam siaran langsung akun media sosial Perdana Menteri dan CNA, Senin (31/5/2021).
Dilansir Channel News Asia, hingga Senin hari ini, terdapat lebih dari 62.000 kasus Covid-19 di Singapura, dengan 33 orang meninggal akibat virus tersebut.
Lee mengatakan, saat ini Singapura telah menempuh langkah yang tepat untuk mengendalikan wabah Covid-19.
Baca juga: Lee: Singapura di Jalur yang Tepat Kendalian Covid-19, Pembatasan Diperlonggar
Baca juga: Indonesia Pakai GeNose C19 di Moda Transportasi, Singapura Kini Ikut Uji Napas untuk Tes Covid-19
Berbagai upaya dilakukan, termasuk mengurangi pertemuan sosial menjadi maksimal dua orang.
Sementara itu, makan di gerai makanan pun dilarang.
Hal itu dikarenakan negara tersebut telah memasuki Fase 2 (Peringatan Tinggi) pada 16 Mei 2021, sejak lonjakan kasus Covid-19 terjadi.
Terdapat klaster Covid-19 baru dalam tiga minggu terakhir.
Satu klaster yakni di Rumah Sakit Tan Tock Seng, dan lainnya berada di Bandara Changi.
Pembatasan yang semakin ketat akan berlangsung hingga 13 Juni 2021.
Jalanan, perkantoran, hingga mal-mal akan dibatasi.
Lee pun berharap, warganya dapat kooperatif untuk menaati peraturan demi menekan penyebaran Covid-19.
"Mohon lanjutkan untuk tetap di rumah, bekerja dari rumah jika memungkinkan, dan keluar jika hanya harus dilakukan."
"Yang paling penting, jika Anda merasa tidak baik, segera temui dokter, bahkan jika Anda sudah divaksinasi," pinta Lee.
Baca juga: Singapura Telah Siapkan Skenario Terburuk jika Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemik
Baca juga: Muncul 41 Kasus Baru Covid-19 di Singapura, Termasuk 1 Kematian dengan Komorbid Kanker Paru
Namun, menurut Lee, pembatasan dapat dilonggarkan setelah 13 Juni, jika situasinya terus membaik.
Selain pembatasan yang diperketat, tes secara mandiri akan segera tersedia di apotek-apotek.
Langkah tersebut dilakukan untuk mendeteksi mutasi virus secara lebih luas.
"Ini dapat dilakukan oleh orang-orang yang khawatir jika mereka mungkin terkena Covid-19, atau oleh pekerja garis depan yang ingin sering mengetes diri mereka sendiri," kata Lee.
Meskipun begitu, Lee mengatakan, orang yang tampak sehat juga akan diuji secara rutin.
Tujuannya, agar lingkungan kerja, sosial, atau komunitas tertentu menjadi aman dari kemungkinan penularan virus.
"Pendekatan cepat dan sederhana untuk pengujian Covid-19 ini akan menjadi bagian dari new normal," tutur Lee dalam pidatonya.
Baca juga: Alat Tes Covid-19 Mirip GeNose Ini Kini Uji Coba di Pos Pemeriksaan Darat Singapura
Baca juga: Kunjungan PM Jepang Yoshihide Suga ke Singapura Dibatalkan
Pembukaan Vaksinasi untuk Pelajar
Mulai Selasa (1/6/2021), pemesanan vaksinasi juga akan dibuka untuk pelajar.
Pemesanan dibuka untuk mereka yang mengambil O-Level, N-Level, dan A-Level tahun ini, serta pelajar yang berkebutuhan khusus.
Selain itu, pelajar berusia 12 tahun ke atas juga sudah bisa memesan vaksin, termasuk mereka yang berada di perguruan tinggi.
Di sisi lain, sekitar 280.000 lansia berusia 60 ke atas belum memesan vaksin Covid-19.
Oleh karena itu, pemerintah Singapura memiliki cara agar kelompok lansia dapat mendapatkan vaksin secara merata.
"Untuk mendorong kelompok ini agar mendapatkan vaksinasi, mereka sekarang dapat masuk ke pusat vaksinasi mana pun tanpa memesan sebelumnya, dan langsung mendapatkan vaksin di tempat," ujar Lee.
New Normal
Dalam kondisi new normal, sebagian besar penduduk Singapura tetap akan divaksinasi.
Lee mengatakan, setiap warga kemungkinan akan mendapatkan vaksin penguat setiap tahun dan akan sering dites kondisinya.
"Negara-negara yang bersatu, disiplin, dan menerapkan pengamanan yang masuk akal, akan dapat membuka kembali ekonomi mereka, terhubung kembali ke seluruh dunia, tumbuh dan makmur," kata Perdana Menteri.
"Singapura akan berada di antara negara-negara ini. Lebih percaya diri dan tangguh dari sebelumnya, dan diperkuat oleh apa yang telah kita atasi bersama dan alami bersama sebagai satu bangsa," tambah Lee.
Baca berita lain terkait Virus Corona
Baca berita lain terkait virus corona di Singapura
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.