Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Facebook Tangguhkan Akun Trump Selama 2 Tahun karena Unggahannya Dianggap Memicu Kerusuhan Capitol

Facebook menangguhkan akun mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump selama dua tahun karena unggahanya dianggap telah memicu kerusuhan di Capitol.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Facebook Tangguhkan Akun Trump Selama 2 Tahun karena Unggahannya Dianggap Memicu Kerusuhan Capitol
JOE RAEDLE via AFP
Mantan Presiden AS Donald Trump - Facebook menangguhkan akun mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump selama dua tahun karena unggahanya dianggap telah memicu kerusuhan di Gedung Capitol, Washington. 

Trump telah berulang kali menggoda prospek tawaran Gedung Putih lainnya, meskipun dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan dibebaskan oleh Senat, karena menghasut pemberontakan 6 Januari 2021.

Pendukung Presiden AS Donald Trump bentrok dengan polisi Capitol AS selama kerusuhan di Capitol AS pada 6 Januari 2021, di Washington, DC.
Pendukung Presiden AS Donald Trump bentrok dengan polisi Capitol AS selama kerusuhan di Capitol AS pada 6 Januari 2021, di Washington, DC. (ALEX EDELMAN / AFP)

Namun dalam pernyataannya pada Jumat (4/6/2021), dia secara langsung menggambarkan dirinya sebagai kembali ke rumah kepresidenan.

"Lain kali saya di Gedung Putih, tidak akan ada makan malam lagi, atas permintaannya, dengan Mark Zuckerberg dan istrinya," kata Trump tentang kepala eksekutif Facebook.

"Semuanya akan menjadi bisnis," sambung Trump.

Sementara Trump menentang kebijakan Facebook, reporter politik New York Times Maggie Haberman pada Selasa (1/6/2021) melalui akun Twitter-nya mengatakan bahwa Trump telah memberi tahu orang kepercayaannya bahwa ia mengharapkan untuk "dikembalikan" pada bulan Agustus setelah serangkaian audit pemilihan di negara bagian seperti Arizona dan Georgia.

Tidak ada ketentuan dalam Konstitusi AS yang memungkinkan presiden yang kalah untuk diangkat kembali setelah pemilihan resmi.

Basis inti Trump sebagian besar menolak untuk percaya bahwa Presiden Joe Biden terpilih secara sah, meskipun kurangnya bukti yang menunjukkan sebaliknya.

Baca juga: Mengenal Sejarah dan Fungsi Gedung Capitol Amerika Serikat yang Diserang Pengemudi Mobil

Baca juga: Pendukung Trump Ingin Ledakkan Capitol AS dan Bunuh Anggota Kongres 

Berita Rekomendasi

Berita lain seputar Donald Trump

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas