2 Minggu Setelah Tiba di Jepang, Atlet Asing Tak Boleh Kontak dengan Warga Lokal
Tiga hari pertama atlet harus di dalam hotel karantina mandiri di samping tes PCR setiap harinya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dua minggu setelah tiba di Jepang, para atlet Olimpiade tak boleh berinteraksi dengan warga lokal.
Hal inilah yang menjadi penyebab tim sofbol Universitas Tokai membatalkan pertandingan dengan tim sofbol Australia yang rencananya diadakan 6 Juli kemarin.
"Saya puji sikap tim sofbol Universitas Tokai yang membatalkan pertandingan kemarin (6/6/2021) dengan tim sofbol Australia, karena memang atlet asing itu selama dua minggu tak boleh berinteraksi, tak boleh dekat dengan warga lokal, sesuai ketentuan yang ada," papar Profesor Yoshihito Niki, Wakil Direktur Pusat Pernapasan, Rumah Sakit Kurashiki Daiichi, Profesor Penyakit Menular Klinis, Sekolah Kedokteran Universitas Showa Jepang, Senin (7/6/2021) di Fuji TV.
Ketentuan Playbook dan panitia Olimpiade Jepang sangat ketat.
Tiga hari pertama atlet harus di dalam hotel karantina mandiri di samping tes PCR setiap harinya. Makan pun di dalam hotel.
Pintu masuk ke luar masuk atlet asing khusus untuk mereka, lain dengan pintu masuk tamu hotel umum di Hotel Now Resort Ota Gunma.
Setelah tiga hari apabila negatif barulah diperbolehkan ke luar untuk latihan dan berjalan secara kelompok bersama di antara bus khusus panitia.
Sampai di tempat latihan sofbol di Kota Ota Gunma, tim Australia sebanyak 29 orang yang tiba di Bandara Narita 1 Juli 2021 itu, langsung dikurung hanya yang terkait atlet dan pelatih serta ofisial saja di dalam tempat latihan tersebut.
Orang lain, baik media maupun masyarakat, termasuk Wali Kota Ota pun melihat dari kejauhan dari luar pagar latihan sofbol atlet tim Australia.
Seusai latihan dengan bus yang sama mereka kembali ke hotel karantina kembali.
Usulan wali kota Ota, Seiyoshi Shimizu, agar mereka (tim Australia itu) boleh berbelanja ditolak Menteri Olimpiade Tamayo Marukawa.
"Kasihan satu setengah bulan dikurung hanya hotel dan tempat latihan saja tak bisa ke mana-mana. Apakah kita bisa tahan diperlakukan begitu? Bagaimana kalau dibuatkan paket berbelanja?" ungkap Walikota Ota minggu lalu.
Baca juga: Usulan Wali Kota Ota Gunma Jepang yang Memperbolehkan Atlet Olimpiade Berbelanja Menuai Kritikan
"Tidak ada di dalam peraturan memperbolehkan mereka belanja," kata Menteri Marukawa minggu lalu menanggapi usulan sang wali kota.
Selama dua minggu setelah kedatangan di Jepang dan dalam dua minggu menjelang pertandingan kejuaraan Olimpiade yang dibuka 23 Juli 2021, larangan keras kepada atlet dan ofisial untuk berinteraksi dengan masyarakat yang tak terkait Olimpiade.
Arus mereka hanya hotel, tempat latihan dan lokasi kejuaraan Olimpiade saja.
Selain itu tes PCR dilakukan setiap hari untuk bisa mendeteksi segera apabila ada yang terinfeksi virus corona dan memudahkan mengusut jalur penularan yang terjadi.
Sementara itu Beasiswa dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.