Perempuan Pengidap HIV Di Afrika Selatan Kembangkan 32 Mutasi Covid-19 Dalam Tubuhnya
Para ilmuwan telah mengungkapkan kasus mengejutkan dari seorang perempuan berusia 36 tahun yang terinfeksi HIV tingkat lanjut
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Seperti yang terjadi pada perempuan dalam studi kasus itu yang mengalami imunosupresi atau penurunan sistem kekebalan tubuh.
Ahli Genetika di University of KwaZulu-Natal di Durban sekaligus penulis penelitian, Tulio de Oliveira mengatakan bahwa pasien yang mengalami imunosupresi dapat membawa virus Covid-19 lebih lama jika dibandingkan yang lain.
Dalam kasus perempuan itu, de Oliveira mengatakan bahwa perempuan tersebut hanya menunjukkan gejala ringan Covid-19 selama gejala awalnya, meskipun ia masih membawa virus corona.
Menurut analisis data Afrika Selatan yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Western Cape tahun lalu, dampak HIV terhadap kematian jauh di bawah komorbiditas lain, meskipun lebih tinggi dibandingkan tuberkulosis.
Menurut de Oliveira, diperlukan perluasan pengujian dan pengobatan bagi mereka dengan HIV yang tidak terdeteksi.
"Karena akan mengurangi kematian akibat HIV, mengurangi penularan HIV, dan juga mengurangi kemungkinan menghasilkan varian baru Covid-19 yang dapat menyebabkan gelombang infeksi lainnya," kata de Oliveira.