Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perdana Menteri Palestina: Pemerintahan Baru Israel Sama Buruknya dengan Era Netanyahu

Perdana Menteri Palestina menyebut pemerintahan baru Israel sama buruknya dengan pemerintahan sebelumnya.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Perdana Menteri Palestina: Pemerintahan Baru Israel Sama Buruknya dengan Era Netanyahu
YONATAN SINDEL / POOL / AFP
Pemimpin partai Yemina Israel, Naftali Bennett, menyampaikan pernyataan politik di Knesset, Parlemen Israel, di Yerusalem, pada 30 Mei 2021. Kelompok garis keras nasionalis Naftali Bennett mengatakan hari ini dia akan bergabung dengan koalisi pemerintahan yang dapat mengakhiri pemerintahan pemimpin terlama di negara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. 

Namun, keduanya tidak menjalani sesi foto bersama, sebuah momen yang ditunggu-tunggu publik Israel.

Naftali Bennett (49) resmi menggulingkan Benjamin Netanyahu setelah pemimpin oposisi sekaligus rekan koalisinya, Yair Lapid, memenangkan mosi percaya di Knesset.

Perolehan suara kedua kubu sangat tipis, yakni 60-59 kursi.

Di bawah perjanjian pembagian kekuasaan, Bennett akan menyerahkan jabatan perdana menteri kepada Lapid setelah dua tahun.

Setelah Netanyahu lengser, ribuan warga Israel berkerumun di lapangan di area Knesset di Yerusalem sembari mengibarkan bendera nasional.

Massa anti-Netanyahu membawa poster bertuliskan "Bye-bye Bibi", panggilan akrab Netanyahu.

Ujian pertama pemerintah baru Israel terjadi pada Selasa ini.

Anak-anak Palestina bersepeda melewati konvoi buldoser yang disediakan oleh Mesir tiba di sisi Palestina dari perbatasan Rafah yang melintasi antara Mesir dan kantong Jalur Gaza Palestina pada 4 Juni 2021. Mesir mengirim konvoi bantuan ke tetangga Gaza dengan penggali, truk, dan derek ke
Anak-anak Palestina bersepeda melewati konvoi buldoser yang disediakan oleh Mesir tiba di sisi Palestina dari perbatasan Rafah yang melintasi antara Mesir dan kantong Jalur Gaza Palestina pada 4 Juni 2021. Mesir mengirim konvoi bantuan ke tetangga Gaza dengan penggali, truk, dan derek ke "mempersiapkan tanah untuk rekonstruksi" kantong Palestina menyusul gencatan senjata antara penguasa Islam Hamas dan Israel yang mengakhiri 11 hari pertempuran mematikan. Penyeberangan Rafah yang dijaga ketat di Mesir adalah satu-satunya jalur Jalur Gaza ke dunia luar yang tidak dikendalikan oleh Israel. Sisi telah menjanjikan $500 juta untuk membantu upaya rekonstruksi di Gaza yang berpenduduk padat, rumah bagi sekitar dua juta orang. (SAID KHATIB / AFP)

Baca juga: INI Wajah-wajah Kabinet Baru Perdana Menteri Israel Naftali Bennett

Baca juga: Ini Tanggapan Palestina Atas Pemerintahan Baru Israel: Kami Tetap Ingin Negara Palestina

BERITA REKOMENDASI

Dimana akan terjadi parade oleh massa nasionalis Yahudi sayap kanan.

Mereka akan melakukan pawai melewati lingkungan penduduk Palestina di Yerusalem.

Polisi Israel telah mengubah rute untuk menghindari kawasan Muslim di Kota Tua.

Faksi-faksi Palestina di Tepi Barat menyerukan kecaman terhadap pawai itu, menurut laporan Al Jazeera.

Bulan lalu, Israel melakukan kekerasan kepada pengunjuk rasa di kompleks Masjid Al-Aqsa yang menyebabkan ratusan warga Palestina terluka.


(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas