Raja Malaysia Serukan Dimulainya Kembali Parlemen Sesegera Mungkin, Jegal Rencana Perdana Menteri
Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah mengatakan bahwa Parlemen harus berkumpul kembali sesegera mungkin
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Mahathir: Ini Adalah Pemerintahan yang Gagal
Berbicara kepada wartawan pada Kamis (10/6/2021), Mahathir membahas berbagai topik dengan raja selama 45 menit pertemuannya.
"Saya mengatakan kepadanya bahwa Malaysia sekarang menghadapi empat krisis pada saat yang sama: kesehatan, keuangan, politik dan sosial."
"Ini adalah pemerintahan yang gagal," kata Mahathir, menyerang Muhyiddin, yang menggulingkannya dalam kudeta politik pada Februari 2020.
Mahathir, yang akan berusia 96 tahun bulan depan mengatakan, dia juga menasihati raja bahwa pemilihan federal yang sangat dinanti-nantikan tidak boleh diadakan terlalu cepat, karena khawatir akan penyebaran pandemi yang lebih luas.
"Tidak ada indikasi tentang berakhirnya keadaan darurat, meskipun raja bertanya apakah pemilihan dapat diadakan tahun depan atau dalam waktu dekat," kata Mahathir.
Status Darurat untuk Membuat Muhyiddin Tetap Berkuasa
Parlemen telah ditangguhkan di bawah keadaan darurat saat ini.
Hal itu dilihat oleh pengamat politik sebagai strategi Muhyiddin untuk tetap berkuasa di tengah desas-desus bahwa ia telah kehilangan dukungan mayoritas di legislatif.
Parlemen belum bersidang meski sudah mendapat lampu hijau dari Sultan Abdullah sendiri dan tekanan dari berbagai pihak.
Muhyiddin telah berjanji untuk mengadakan pemilihan setelah virus corona terkendali.
Pemimpin Oposisi Anwar Ibrahim Menolak Status Darurat Diperpanjang
Anwar, yang bertemu dengan raja pada Rabu mengatakan, dia mengajukan alasan untuk tidak memperpanjang masa darurat, dan meminta agar parlemen diadakan kembali sesegera mungkin.
"Kami telah menyuarakan pendapat kami bahwa keadaan darurat yang berlanjut akan mengakibatkan kerugian negara, tidak membantu dalam penanganan Covid-19, dan akan mempengaruhi perekonomian terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah," kata Anwar.