Mengenang Kolektor Pos Revolusi Indonesia, Dr Suhendro yang Dermawan
Dr. Suhendro seorang dokter dermawan dan juga kolektor pos revolusi Indonesia baru saja meninggal dunia 18 Juni 2021.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dr. Suhendro seorang dokter dermawan dan juga kolektor pos revolusi Indonesia baru saja meninggal dunia 18 Juni 2021. Namun kebaikannya tak terlupakan bagi kebanyakan orang yang mengenalnya.
"Dr. Suhendro luar biasa baik orang tersebut, sangat dermawan, saya menyaksikan sendiri perbuatannya terhadap pasiennya saat berobat," ungkap Ir. Untung Rahardjo filatelis senior Indonesia juga yang kenal dekat dengan almarhum Dr. Suhendro.
Untung Rahardjo mengenalnya sejak tahun 1970 pada pertemuan filateli di kantor pos Semarang.
Sejak saat itu sampai dengan akhir hayatnya mereka berdua menjadi sahabat dekat mengenal satu sama lain.
"Saya sempat menginap di rumahnya beberapa hari. Saya lihat sendiri koleksi filateli nya Pos Revolusi dengan prangko menempel pada kartu pos asli, benar-benar hasil pengeposan saat jaman Pos Revolusi dulu," tambah Untung.
Kesaksian lain dari beberapa filatelis yang melihat koleksinya juga mengenai cap rumah pos yang cukup lengkap dimiliki almarhum Dr. Suhendro.
"Pengetahuan filateli Dr. Suhendro bagus, koleksinya juga bagus. Saat ketemu dia kalau ngobrol filateli dari jam 9 malam sampai jam 3 pagi. Besoknya saya diajak dari rumahnya di Kudus ke tempat prakteknya di Mbareng sekitar 10 kilometer sebelah Timur kota Kudus."
Menurut Untung, keduanya naik Jeep mobil almarhum sampai ke pelosok kampung bertemu pasien-pasien almarhum.
"Tibalah waktunya ketemu seorang ibu sangat tua pasiennya. Almarhum tidak kasih obat tapi kasih coklat asli dari Jepang Van Houten yang sangat enak dan sang nenek mengatakan enak sekali manis."
Tidak sampai di sana kebaikan almarhum, ternyata sang nenek juga diberikan susu satu bungkus pula.
"Sebelum sang nenek pulang, almarhum memberikan uang tunai kepada sang nenek langsung ke tangannya. Saya lihat sendiri. Sangat dermawan sekali almarhum, murah hati, banyak membantu pasiennya," jelas Untung lagi.
Sebelum kembali ke Kudus, almarhum minta ijin tidur dulu satu jam di jeepnya dan Untung menunggunya.
"Saya kemudian diajak makan soto kudus yang enak dan diantar ke terminal Kudus untuk pulang ke Semarang. Selamat jalan Dok, seorang sahabat sejati dan sangat dermawan sekali," papar Untung lagi berulang kali sampai terharu.
Kesaksian serupa juga disampaikan orang lain yang tak mau diidentifikasikan namanya, seorang filatelis pula.
"Dokter itu aneh. Kalau biasanya kita ke dokter bayar uang ke dokter, eh malah dia tanya, kamu ada uang gak? Malah dia yang berikan kita uang. Terbalik deh. Dari sana saya tahu kalau Dr. Suhendro memang luar biasa baiknya," ungkap sumber Tribunnews.com.
Bagi yang ingin berdiskusi filateli ada whatsapp group bagi Filatelis, email ke: filateli@jepang.com Subject: Filatelis, dengan nama lengkap alamat tanggal lahir dan nomor whatsapp, gratis.