Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ancam Bunuh Joe Biden dan Kamala Harris, Pria AS Ini Terancam Penjara 5 Tahun

Dale Reed dari Maryland terancam hukuman penjara 5 tahun karena mengancam akan membunuh Joe Biden dan Kamala Harris saat pemilihan presiden tahun lalu

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Ancam Bunuh Joe Biden dan Kamala Harris, Pria AS Ini Terancam Penjara 5 Tahun
AFP
Wakil Presiden Kamala Harris berbicara ketika Presiden Joe Biden bertepuk tangan selama acara untuk menandai pengesahan Undang-Undang Hari Kemerdekaan Nasional Juneteenth, di Gedung Putih, 17 Juni 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria Maryland mengaku bersalah karena mengancam akan membunuh Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris serta para pendukung mereka sebelum pemilihan presiden tahun lalu.

Departeman Kehakiman menyebutkan dalam pernyataannya bahwa James Dale Reed (42) mengaku bersalah di Pengadilan Baltimore, Md. pada Selasa (22/6)  atas tuduhan membuat ancaman terhadap calon utama presiden atau wakil presiden.

Jika terbukti bersalah, ia terancam hukuman maksimum lima tahun di penjara federal. Reed dijadwalkan akan dijatuhi hukuman 27 Juli.

Pada Oktober tahun lalu, Reed didakwa tuntutan pidana karena meninggalkan catatan di depan pintu kediaman Frederick. Catatan itu mengancam kehidupan para kandidat Demokrat saat itu, pendukung mereka dan mantan Rep Arizona Gabrielle Giffords.

Surat itu ditinggalkan di depan pintu sebuah rumah dengan beberapa tanda mendukung kandidat Demokrat sesaat sebelum pukul 04:30 pada 4 Oktober 2020.

Baca juga: Presiden AS Joe Biden Bertemu Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Jumat Nanti, Ini Tanggapan Taliban

Baca juga: Presiden Joe Biden Batalkan Rencana Donald Trump  Untuk Larang TikTok dan WeChat

Salinan surat tulisan tangan yang termasuk dalam pengaduan memperingatkan pendukung Biden dan Harris bahwa mereka menjadi sasaran

"Kami memiliki daftar rumah dan alamat dengan tanda-tanda pemilihan Anda," katanya dalam surat itu.

Berita Rekomendasi

 "Kami adalah orang-orang dengan senjata menakutkan, kami adalah orang-orang yang mimpi buruk anak-anak Anda. Boogeymen datang di malam hari,” katanya.

Reed kemudian mengancam akan membunuh Giffords, yang ditembak di kepala pada 2011, atas dukungannya terhadap undang-undang pembatasan senjata. Dia kemudian secara grafis menulis tentang mengeksekusi Biden dan Harris.

Jaksa penuntut dalam dakwaannya mengatakan, polisi mengidentifikasi Reed sebagai tersangka melalui video yang diambil dari surat itu melalui kamera pengawas pintu.

Baca juga: Gedung Putih Sebut Pertimbangkan Pembicaraan Presiden Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping

Selama interogasi dengan penyelidik akhir bulan itu, Reed mengaku telah menulis surat pada malam 3 Oktober "karena dia kesal dengan situasi politik," sebut pengaduan itu.

Juga ditambahkan, Reed mengatakan kepada mereka bahwa dia tidak mengenal penduduk di sana. rumah tempat dia meninggalkan surat itu.

Setelah menggeledah rumahnya, para penyelidik menemukan sebuah ruangan penuh dengan perlengkapan Angkatan Darat AS, termasuk seragam yang dikeluarkan pihak militer, helm, pembawa plat dan tas dan bungkusan.

"Ruangan itu menyerupai bunker pos militer AS yang berisi banyak peta, buku, dan dokumen yang berkaitan dengan strategi dan sejarah militer," kata Departemen Kehakiman.

Penegak hukum menyita berbagai macam senjata api, termasuk pistol Smith & Wesson 9VE, senapan JC Higgins 20-12 Gauge, Bushmaster XM15-E25 kaliber .223 dan pistol Hi Point 995 bersama dengan delapan kaleng amunisi dan apa yang disebut tas go-go gaya militer.

Baca juga: Biden Perluas Daftar Perusahaan China Terlarang untuk Investor AS

"Membuat ancaman terhadap kandidat dan sesama warga negara karena keyakinan politik mereka merusak demokrasi kita dan tidak akan ditoleransi,” kata Penjabat Jaksa AS Jonathan Lenzner. (Tribunnews.com/UPI/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas