Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemimpin Hamas Ungkap Pembicaraan dengan PBB Terkait Situasi Kemanusiaan di Gaza Temui Jalan Buntu

Pemimpin Hamas mengungkapkan pembicaraan kelompoknya dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait situasi kemanusiaan di Jalur Gaza telah gagal.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Pemimpin Hamas Ungkap Pembicaraan dengan PBB Terkait Situasi Kemanusiaan di Gaza Temui Jalan Buntu
MOHAMMED ABED / AFP
Kepala sayap politik gerakan Hamas Palestina di Jalur Gaza Yahya Sinwar, berbicara kepada wartawan saat konferensi pers di Kota Gaza pada 21 Juni 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Hamas Yahya Sinwar mengungkapkan pembicaraan antara kelompoknya dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait situasi kemanusiaan di Jalur Gaza telah menemui jalan buntu.

“Ini pertemuan yang buruk dan benar-benar negatif,” kata Yahya Sinwar, Senin (21/6/2021).

"Pertemuan dengan delegasi PBB itu menyeluruh dan mereka mendengarkan kami. Namun sayangnya, tidak ada indikasi atau niat untuk menyelesaikan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.”

Sinwar membuat pernyataan itu dalam jumpa pers setelah pertemuan di Kota Gaza dengan delegasi senior PBB, termasuk koordinator khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland.

Baca juga: Pascaperang 11 Hari Israel-Hamas, Warga Gaza Hadapi Pembangunan Ulang yang Habiskan Biaya Mahal

Baca juga: Analisis Pengamat soal Israel Tuding Indonesia, Malaysia, dan Brunei Bohong Terkait Serangan Gaza

Yahya Sinwar
Kepala sayap politik gerakan Hamas Palestina di Jalur Gaza Yahya Sinwar, berbicara kepada wartawan saat konferensi pers di Kota Gaza pada 21 Juni 2021.

Dilansir Al Jazeera, Sinwar juga menuduh Israel “memeras faksi-faksi Palestina, termasuk Hamas” sehubungan dengan penyelesaian situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.

Perkembangan terakhir (pertemuan Hamas-PBB) ini terjadi kurang dari sebulan setelah Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata yang mengakhiri serangan Israel di Jalur Gaza pada 21 Mei.

Serangan Israel menewaskan sedikitnya 257 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak.

BERITA TERKAIT

Tiga belas orang tewas di Israel, termasuk dua anak-anak.

Serangan Israel juga menghancurkan 1.148 unit perumahan dan komersial di Gaza dan sebagian merusak 15.000 lainnya, menyebabkan lebih dari 100.000 warga sipil mengungsi di sekolah-sekolah yang dikelola PBB dan komunitas tuan rumah lainnya.

Baca juga: Israel Tuding Pimpinan Indonesia, Malaysia, dan Brunei Bohong soal Serangan Gaza, Ini Kata Pengamat

Ancaman eskalasi

Media Israel melaporkan bahwa Sinwar mengancam eskalasi dengan Israel jika tidak mengizinkan Qatar mentransfer dana $30 juta ke Jalur Gaza untuk membantu membayar gaji.

Qatar, dalam beberapa tahun terakhir, telah mendistribusikan ratusan juta dolar tunai untuk memungkinkan Hamas, yang memerintah Gaza, membayar bahan bakar untuk pembangkit listrik di Jalur Gaza, gaji pegawai negeri, dan memberikan bantuan kepada puluhan ribu keluarga miskin.

Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani mengatakan pada konferensi keuangan di St Petersburg bahwa negara Teluk yang kaya minyak itu telah menginvestasikan sekitar $1,4 miliar di Gaza sejak 2012.

Baca juga: Jet Tempur Israel Targetkan Jalur Gaza untuk Kedua Kalinya Sejak Gencatan Senjata

Pepsi Gaza
Seorang karyawan Palestina menyortir botol di pabrik PEPSI di zona industri Gaza pada 21 Juni 2021. Israel mencabut beberapa pembatasan yang telah diberlakukan selama konflik bulan lalu. Wilayah Mediterania yang ramai, rumah bagi sekitar dua juta warga Palestina, telah berada di bawah blokade Israel sejak 2007. Dimulainya kembali beberapa perdagangan dan layanan pos terjadi satu bulan setelah gencatan senjata antara Israel dan penguasa Hamas untuk mengakhiri konflik 11 hari. .

Pekerjaan yang hilang

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas