Tunangan Julian Assange Desak Joe Biden Bebaskan Pendiri Wikileaks
Tunangan Julian Assange, Stella Moris, meminta Presiden AS Joe Biden membebaskan pendiri Wikileaks dan tidak mengekstradisinya dari Inggris
Editor: hasanah samhudi
WikiLeaks menjadi terkenal ketika menerbitkan video militer AS pada tahun 2010 yang menunjukkan serangan tahun 2007 oleh helikopter Apache di Baghdad yang menewaskan selusin orang, termasuk dua staf berita Reuters.
Baca juga: Malaysia Tak Akan Ekstradisi Muslim Uighur ke China, Bahkan jika Diminta China
Upaya untuk mengekstradisi Julian Assange diluncurkan pada 2019 setelah dia ditahan di London setelah berlindung di kedutaan Ekuador di ibukota Inggris selama tujuh tahun untuk menghindari diekstradisi ke Swedia.
Hakim Inggris Vanessa Baraitser mengatakan pada Januari bahwa dia memahami argument hukum pihak AS, namun dia menolak permintaan AS untuk ekstradisi karena kondisi kesehatan mental Assange yang memungkinkan ia akan bunuh diri jika diekstradisi.
Moris, yang memiliki dua anak laki-laki dengan Assange kelahiran Australia, mengatakan tunangannya itu dalam kondisi mental yang rendah namun ia tetap berjuang.
Dia menyamakan perlakuan yang diterima tunangannya dengan beberapa jurnalis diperlakukan di China dan Arab Saudi.
"Saya pikir tidak ada keraguan bahwa Julian tidak akan selamat dari ekstradisi," katanya.
Baca juga: Kerap Jadi Tempat Buronan Bersembunyi, Singapura Belum Miliki Perjanjian Ekstradisi dengan Indonesia
Dia berpendapat bahwa setiap demokrasi yang kuat harus mengakomodasi perbedaan pendapat internal. "Sebuah negara adidaya yang memiliki pers bebas sangat berbeda sifatnya dengan yang tidak,” katanya.
Moris berharap kasus itu akan dilihat secara berbeda di bawah pemerintahan Biden. Tetapi ia menolak untuk mengatakan apakah tim hukumnya telah mengadakan pembicaraan dengan para pejabat AS.
Terlepas dari harapan itu, dia mengatakan pasangan itu berencana untuk segera menikah di Belmarsh, setelah dokumen selesai, daripada menunggu untuk mendengar nasibnya.
Dia mengatakan Assange cukup mendapat semangat besar baru-baru ini ketika dua putranya diizinkan untuk berkunjung dan bertemu dengannya untuk pertama kali dalam lebih setahun ini.
"Dia sangat senang melihat kami, tapi dia berjuang," katanya. "Dia sangat rendah (kondisinya) tetapi dia berjuang. Dia memiliki harapan bahwa ini akan segera berakhir,” katanya. (Tribunnews.com/TST/Hasanah Samhudi)