Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menkes Inggris Matt Hancock Mundur Setelah Langgar Aturan Covid-19 dengan Mencium Ajudan

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock akhirnya mundur karena melanggar protokol kesehatan jarak sosial dengan mencium ajudannya

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Menkes Inggris Matt Hancock Mundur Setelah Langgar Aturan Covid-19 dengan Mencium Ajudan
AFP
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock (kiri), melihat telepon ajudannya Gina Coladangelo ketika mereka meninggalkan BBC di pusat kota London pada 6 Juni 2021. 

Javid, yang telah memegang beberapa peran penting dalam pemerintahan, mengatakan dia merasa terhormat ditunjuk sebagai menteri kesehatan "pada saat kritis ini".

Baca juga: Menteri Jepang Minta Hentikan Sementara Aplikasi Vaksinasi Covid-19 Massal di Tempat Kerja

Kembalinya Javid ke kabinet terjadi 16 bulan setelah dia mengundurkan diri sebagai kanselir ketika dia menolak perintah perdana menteri untuk memecat tim pembantunya.

Sebelumnya Javid adalah Menteri Dalam Negeri,  yang juga memimpin departemen perumahan, komunitas, bisnis dan budaya.

Salah satu pekerjaan pertamanya sebagai menteri dalam negeri adalah memeriksa data menjelang usulan Inggris untuk mengakhiri pembatasan Covid pada 19 Juli.

Mantan Menkes Jeremy Hunt menggambarkan penunjukan Javid untuk peran itu sebagai "pilihan yang sangat baik", dengan mengatakan itu adalah berita terbaik untuk kesejahteraan sosial karena waktunya di Departemen Komunitas dan Pemerintah Daerah berarti dia memahaminya.

Namun, pemimpin Partai Buruh Sir Keir Starmer mengatakan Johnson seharusnya memecat Hancock daripada menunggu dia mengundurkan diri.

Baca juga: Kematian Akibat Covid di Inggris Tembus 100.000, Piers Morgan Minta Boris Johnson Mengundurkan Diri

Pemimpin Westminster SNP Ian Blackford mentweet: "Kegagalan besar kepemimpinan oleh Boris Johnson, Hancock seharusnya dipecat."

Berita Rekomendasi

Pemimpin Demokrat Liberal Sir Ed Davey mentweet bahwa warisan Hancock adalah salah satu dari kegagalan. Dia mengatakan fakta bahwa Johnson bisa melanjutkan tanpa mempersoalkan penilaian perdana menteri sekali lagi.

Dengan 128.000 kematian, Inggris memiliki salah satu angka kematian resmi tertinggi dari Covid-19 di dunia dan Hancock telah banyak dikritik karena penanganan awalnya terhadap pandemi. (Tribunnews.com/BBC/Aljazeera/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas