Donald Trump Kembali Berkampanye, Gunakan Teori Kebocoran Covid-19 dari Lab Wuhan sebagai 'Senjata'
Donald Trump memanfaatkan gagasan asal usul Covid-19 dari lab di Wuhan yang bocor, sebagai senjata politik untuk menarik perhatian pendukungnya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Pendukungnya menyukainya.
Komentar Pendukung Donald Trump di Rapat Umum
Salah satu pendukungnya, insinyur Paul Rickey dari Grafton, Ohio, sangat bersemangat dalam rapat umum tersebut dan menyatakan antusiasmenya terhadap Trump dan teorinya tentang virus tersebut.
"Saya pikir Trump terbukti benar, dan tentu saja semua orang di sini terbukti benar," kata Rickey.
Banyak orang di rapat umum itu mengatakan mereka berharap para ilmuwan menganggap serius gagasan Trump tentang kebocoran laboratorium jauh lebih awal.
"Virus itu berasal dari lab. Dari mana lagi?" kata James Cropp, seorang pekerja pabrik yang tinggal di Wellington, tampak putus asa.
Dia berjalan melintasi rumput, sementara lagu-lagu Elton John, salah satu musisi favorit Trump, dimainkan.
"Mengapa Anda tidak mengejar asal penyakit ini?" Cropp heran.
Cropp dan yang lainnya di membahas berbagai teori tentang virus, merenungkan penelitian, serta upaya laboratorium untuk mengintensifkan virus.
Hampir semua setuju pada satu hal: Trump benar tentang teorinya, tetapi media mengabaikannya.
Sesaat kemudian, Michael Barnes, seorang kontraktor umum yang tinggal di Valparaiso, Indiana, mengenakan jumpsuit putih yang menyerupai penyanyi rock Elvis Presley, berkata "Media suka mengarang fakta mereka sendiri," kata Barnes.
"Mereka dan tidak bergantung pada sains."
Sementara yang lain di rapat umum mengatakan bahwa mereka senang melihat bahwa sains telah mengikuti analisis Trump tentang virus dan asal-usulnya.
Hayley Keith, seorang tukang cukur yang bekerja di Wellington, mengatakan bahwa kaum liberal mengejek Trump karena pandangannya tentang virus.
"Sebelumnya, 'Oh, dia gila,' sambil menunjuk dan mengatakan kami juga gila. Dan saya tidak mau bilang aku sudah bilang begitu, tapi...," ujarnya terpotong.
Dia tahu dia telah menyampaikan maksudnya, seperti yang dilakukan Trump malam itu, dengan keras dari panggung, sementara para pendukungnya bersorak.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar mantan presiden AS Donald Trump