Media Asing Soroti Lonjakan Harga Tabung Oksigen di Jakarta hingga Lebih dari Dua Kali Lipat
Media asing Reuters ikut menyoroti melonjaknya harga oksigen di Jakarta hingga lebih dari dua kali lipat.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Media asal Inggris, Reuters, melaporkan harga tabung oksigen di DKI Jakarta melonjak hingga lebih dari dua kali lipat pada Selasa (29/6/2021).
Bahkan, Reuters juga mengabarkan beberapa pemasok tabung oksigen mengalami kekurangan setelah lonjakan kasus Covid-19 terjadi.
Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan yang sangat signifikan dalam kurun waktu satu minggu terakhir.
Baca juga: Update Corona Global 30 Juni 2021: Jumlah Kematian Akibat Covid-19 Lebih dari 3,9 Juta
Bahkan, Indonesia mengalami rekor harian tertinggi dengan tembus 20 ribuan kasus selama tiga hari berturut-turut pada 26-28 Juni 2021.
Media Reuters juga menyoroti Indonesia memiliki jumlah kasus virus corona dan kematian akibat Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara.
Sementara di Jakarta, lonjakan kasus Covid-19 sempat mengalami pecah rekor hingga kasus harian tembus 9 ribuan kasus pada 26-27 Juni 2021.
Media Reuters melaporkan, lonjakan kasus dipicu oleh munculnya varian baru virus corona yang lebih menular dan peningkatan mobilitas pasca-lebaran.
Reuters juga menuliskan, akibat penuhnya rumah sakit di Jakarta hingga pasien ditolak, beberapa warga berusaha membeli tabung oksigen secara mandiri untuk anggota keluarga yang terinfeksi di rumah.
Akibatnya, harga tabung oksigen melonjak tinggi menjadi $140 (setara Rp2 juta) dari biasanya $50 (setara Rp700 ribu).
Baca juga: Prediksi Ahli soal Potensi Kasus Covid-19 Harian di Indonesia Bisa Capai 100.000 hingga Puncak Kasus
"Saya antri di sini sekarang untuk mengisi oksigen untuk istri dan anak saya yang sekarang positif COVID-19."
"Saya berkeliling dan semuanya terjual habis," kata warga bernama Taufik Hidayat (51) saat ditemui di salah satu pemasok tabung oksigen.
Penjual tabung oksigen di daerah lain di Jakarta juga mengatakan kepada Reuters bahwa stok mereka juga telah menipis.
Namun, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan (Yankes) Rujukan Dinkes DKI Jakarta, Sulung Mulia Putra mengatakan, kekurangan tabung oksigen di rumah sakit bersifat sementara.
Sebab, permasalahahan distribusi pasukan tabung oksigen sedang diselesaikan.