Kementerian Kesehatan Jepang Minta WNA Overstay Positif Covid-19 Lapor ke Puskesmas
Jika tidak melaporkan kasus Covid-19, disarankan dan merekomendasikan agar menghadap otoritas imigrasi untuk mendapatkan status kependudukan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang telah memberi tahu pemerintah daerah bahwa ketika sebuah pusat kesehatan (puskesmas) menyelidiki orang asing yang terinfeksi virus corona, harus melaporkannya termasuk jika ditemukan overstay.
"Hingga akhir bulan lalu, setidaknya 5.200 orang asing dipastikan terinfeksi virus corona di Jepang, dan ada banyak klaster di komunitas asing," ungkap sumber Tribunnews.com di Kementerian Kesehatan Jepang, Jumat (2/7/2021).
Di sisi lain, meskipun pihak Puskesmas berusaha menyelidiki jalur penularannya, Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Rakyat sedang mempertimbangkan bagaimana menanganinya, dengan mengatakan bahwa orang asing yang tinggal lebih lama (overstay) biasanya takut melapor, karena takut dikembalikan ke negara masing-masing.
Akibatnya, minggu ini, pemerintah daerah diberitahu bahwa jika orang asing yang akan dideportasi dikonfirmasi oleh survei pusat kesehatan, ada risiko survei akan terhambat, karena mereka ketakutan ditahan.
Baca juga: 5 Provinsi di Pulau Jawa Sumbang Angka Kematian Tertinggi Akibat Covid-19, Mayoritas Lansia
"Kementerian Kesehatan berbeda dengan Kementerian Kehakiman. Kita lebih fokus untuk menahan dan mencari jalur virus corona dari orang yang positif. Jadi berharap orang yang overstay pun mungkin bisa melaporkan dirinya kepada puskesmas setempat agar jalur penularan dapat segera terdeteksi pemerintah," ujarnya.
Jika tidak melaporkan kasus Covid-19, disarankan dan merekomendasikan agar menghadap otoritas imigrasi untuk mendapatkan status kependudukan.
"Karena investigasi pusat kesehatan sangat diperlukan untuk pengendalian infeksi, kami ingin Anda memprioritaskan tanggapan terhadap virus corona sehingga kita bisa melanjutkan penyelidikan menelusuri jalur penularan dengan baik. Mohon bantuan kerja sama semua pihak," harap Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.