Blinken Desak ASEAN Ambil Aksi soal Konflik Myanmar, RI Merespon
Anthony Blinken menghadiri Pertemuan Khusus Menteri Luar Negeri ASEAN-Amerika Serikat yang juga dihadiri Menlu RI Retno Marsudi pada Rabu (14/7/2021).
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Amerika (Menlu AS) Anthony Blinken menghadiri Pertemuan Khusus Menteri Luar Negeri ASEAN-Amerika Serikat yang juga dihadiri Menlu RI Retno Marsudi pada Rabu (14/7/2021).
Pada pertemuan virtual itu, Blinken menyampaikan keprihatinan mendalam tentang kudeta militer di Burma.
Ia juga mendesak ASEAN mengambil tindakan pada rezim Burma berdasarkan hasil pertemuan para pemimpin negara di Jakarta terkait Myanmar April lalu.
Baca juga: Pemimpin Junta Myanmar: Rusia akan Kirim 2 Juta Dosis Vaksin Virus Corona
Blinken mengingatkan prinsip-prinsip Piagam ASEAN terkait dengan supremasi hukum, pemerintahan yang baik, demokrasi, dan hak asasi manusia.
Ia meminta ASEAN untuk mengambil tindakan bersama untuk mendesak diakhirinya kekerasan.
“Konsensus lima poin ASEAN merupakan langkah maju yang penting dan mendesak ASEAN untuk mengambil tindakan segera untuk meminta pertanggungjawaban rezim Burma terhadap konsensus dan untuk menunjuk seorang utusan khusus,” kata Blinken lewat juru bicaranya Ned Price.
Merespon hal itu, isu Myanmar disampaikan oleh Menlu RI masih terus menjadi perhatian dan prioritas ASEAN.
Menlu Retno juga menekankan perlunya memperkuat kerja sama dalam melestarikan perdamaian dan stabilitas kawasan.
“Sekarang merupakan saat yang kritis, dimana Five-Point Consensus perlu segera diimplementasikan,” imbuhnya.
Indonesia juga mendorong peran AS Bersama ASEAN untuk memastikan kawasan Indo-Pasifik yang aman, stabil, sejahtera, dan damai.
Untuk itu, kebiasan dialog harus diutamakan ketimbang konflik, kepercayaan strategis ketimbang defisit kepercayaan, dan kolaborasi ketimbang kompetisi.
“Prinsip-prinsip ini tertuang dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dan harus menjadi pedoman dalam kemitraan ASEAN-AS ke depan,” kata Menlu.