Amerika Serikat Jatuhkan Sanksi kepada Pejabat Kuba yang Lakukan Pelanggaran HAM saat Aksi Protes
Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan sanksi terhadap pejabat Kuba yang dianggap melakukan pelanggaran HAM saat aksi pemonstrasi pecah awal Juli
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Whiesa Daniswara
Dikatakan sejumlah orang terluka dalam insiden itu, termasuk pejabat polisi.
Dalam upaya untuk meredakan ketegangan dan mengatasi kekurangan pasokan makanan, obat-obatan dan produk penting lainnya, Perdana Menteri Manuel Marrero mengumumkan bahwa barang-barang yang dibawa masuk oleh pengunjung tidak akan lagi dikenakan bea masuk.
Dilansir WSJ, ini 6 fakta mengenai aksi protes di Kuba.
1. Faktor Pencetus Aksi Protes
Ekonomi Kuba mengalami penyusutan lebih dari 11 persen pada tahun lalu di tengah pandemi.
Hal itu menyebabkan pariwisata runtuh dan penurunan pengiriman uang dari orang Kuba yang tinggal di luar negeri.
Padahal keduanya menjadi sumber pendapatan penting bagi keluarga.
Orang Kuba antre berjam-jam untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok seperti ayam atau roti atau bahkan untuk naik bus.
Negara itu semakin menderita dengan pemadaman listrik selama berjam-jam.
Menurut pihak berwenang, dalam beberapa hari terakhir, infeksi virus corona telah melonjak dan membebani sistem kesehatan negara itu.
Setelah relatif kasus Covid-19 yang sedikit pada 2020 dan hanya 146 kematian, Kuba mengalami peningkatan tahun ini.
Kurva Covid-19 meningkat pada April 2021 dan semakin tinggi lagi lagi pada Juni 2021.
Pemerintah telah melaporkan lebih dari 1.600 kematian sejauh ini.
2. Respons Pemerintah Komunis