Jumat Malam Kaisar Jepang Buka Olimpiade Tokyo dengan Kata-kata Sederhana, Jauhkan Politisasi
Kaisar Naruhito menyampaikan sambutannya dengan kata-kata sederhana, menjauhkan politisasi pesta olahraga dunia tersebut.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Yang Mulia Kaisar Naruhito menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Tokyo yang diadakan di Stadion Nasional (Shinjuku-ku, Tokyo), Jumat (23/7/2021) malam sekaligus meresmikan Olimpiade ke-32.
Kaisar Naruhito menyampaikan sambutannya dengan kata-kata sederhana, menjauhkan politisasi pesta olahraga dunia tersebut.
"Saya di sini untuk memperingati Olimpiade ke-32 dari Olimpiade Tokyo dan menyatakan pembukaan. "Sementara Kaisar Showa menyatakan "merayakan Olimpiade" di Olimpiade Tokyo 1964. Kini mengubah ekspresi menjadi "memperingati" di turnamen ini," kata Kaisar Naruhito.
Kaisar memasuki stadiun sekitar jam 07.45 malam dan menempati di tempat duduk utama (VVIP) dari kanan dan Presiden IOC Thomas Bach dari kiri.
Keduanya saling menghormat dan menundukkan kepala untuk menghormati para tamu di sekelilingnya.
Sambil berdiri Kaisar Naruhito dan Thomas Bach menyaksikan upacara menaikkan bendera yang diiringi dengan lantunan lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo.
Deklarasi pembukaan adalah Piagam Olimpiade Komite Olimpiade Internasional (IOC), yang menetapkan kalimat dalam bahasa Inggris dan Prancis.
Bagian yang mengalami perubahan ekspresi bahasa Jepang adalah "celebrating" dalam bahasa Inggris, dan "celebration" dalam "Olympic Charter 2020 Edition, English-Japanese Bilingual Translation" yang diterbitkan oleh Komite Olimpiade Jepang (JOC).
Pada saat yang sama, ada catatan di awal pernyataan ini bahwa "Bahasa Inggris adalah yang asli. Jika ada perbedaan antara bahasa Inggris dan Jepang dari piagam ini, bahasa Inggris akan didahulukan."
JOC telah menyatakan bahwa terjemahan dari perayaan ini "tidak dapat dikomentari."
Piagam Olimpiade menetapkan kemajuan upacara pembukaan secara rinci, dan kata-kata deklarasi adalah salah satunya. Dikatakan untuk mencegah upacara tersebut digunakan secara politis.
Presiden AS George W Bush, yang menyatakan pada upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Salt Lake pada Februari 2002, menambahkan teks yang diatur dalam Piagam Olimpiade "atas nama rakyat Amerika yang bangga dan berterima kasih" kepada Amerika Serikat.
Baca juga: Potret Foto Kemeriahan Kontingen Indonesia di Pembukaan Olimpiade Tokyo 2021, Rio Waida Tampil Gagah
dan itu dikritik karena menarik patriotisme Amerika Serikat.