Dokter di Kanada Bayar Gugatan Rp 143 Miliar Karena Pakai Spermanya Dalam Inseminasi Buatan
Dokter kesuburan di Kanada menyetujui membayar gugatan class action sekitar Rp 143 miliar karena menggunakan spermanya dalam inseminasi buatan pasien
Editor: hasanah samhudi
Dokumen tersebut menyatakan, Davina sedang browsing di Facebook dan melihat sebuah posting yang mengatakan seorang anak bermata coklat sulit terjadi bila berasal dari orangtua (ayah ibu) bermata biru.
Baca juga: Kanada Tak Akan Berbagi Vaksin COVAX Hingga Semua Warganya Divaksinasi
Dokumen juga menyebutkan, Davina menjadi khawati" dan menghubungi dokter keluarga mereka untuk meminta tes DNA. Hasil penelitian menunjukkan ada kemungkinan nol persen bahwa Daniel adalah ayah biologis Rebecca.
Juga disebutkan, keluarga mulai melakukan penelitian dan menemukan laporan media tentang Barwin. Mereka juga mulai memperhatikan kemiripan fisik yang luar biasa antara Rebecca dan dokter.
Rebecca berhubungan dengan wanita lain di Facebook, Kat Palmer, yang telah mengetahui bahwa Barwin adalah ayah kandungnya.
Dokumen tersebut menyatakan bahwa orang tua Palmer menemui Barwin dan meminta penggunaan donor sperma anonim.
"Mereka secara khusus memilih donor sperma anonim dengan sifat dan karakteristik tertentu yang penting bagi mereka," kata dokumen tersebut.
Baca juga: China Kenakan Tarif Tinggi Beberapa Produk Baja Tahan Karat, Jepang Ajukan Gugatan ke WTO
Sebaliknya, Barwin menginseminasi Janet Palmer dengan spermanya, sebut dokumen itu.
Tuduhan terhadap Barwin dimulai pada tahun 1970, saat Barwin bekerja di Rumah Sakit Umum Ottawa dan klinik Ottawa.
Dalam kasus lain, seorang ibu mengatakan dia diberi informasi yang salah tentang donor spermanya dan tidak bisa mendapatkan informasi apapun tentang riwayat kesehatan putranya, yang memiliki ketidakmampuan belajar.
Wanita lain mengatakan dia yakin Barwin menggunakan sperma suaminya tetapi kemudian menemukan bahwa suaminya bukan ayah biologis dari anak-anak mereka.
Pada 2019, Barwin dinyatakan tidak kompeten oleh College of Physicians and Surgeons of Ontario.
Dia mengundurkan diri dari perguruan tinggi pada tahun 2014, tetapi kemudian dicabut kembali dan ia diperintahkan untuk membayar denda. Barwin tidak pernah lagi berpraktek sejak 2014.
Baca juga: Putusan Pengadilan Tolak Permohonan PKPU Terhadap Pertamina Foundation
Pengadilan masih perlu menyetujui penyelesaian gugatan ini, yang totalnya mencapai 10,7 juta dolar AS, dan akan meninjaunya dalam sidang November. (Tribun Network/NBCNews/Hasanah Samhudi)