Didesak Sektor Industri, Inggris Longgarkan Aturan Pembatasan Perjalanan
Mulai Senin kemarin, para pelancong yang telah divaksinasi secara penuh dari negara yang masuk dalam 'daftar kuning' Inggris
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Charlotte lahir pada Februari lalu, namun kekhawatiran terhadap virus dan aturan pembatasan perjalanan mencegah orang tuanya membawa bayi ini terbang ke London, hingga akhirnya mereka tiba di kota itu setelah adanya pelonggaran pembatasan perjalanan.
Neneknya pun menyambut Charlotte dengan ciuman lembut di dahinya saat tiba di Bandara Heathrow.
Baca juga: Curhat Krisdayanti Sempat Kelebihan Berat Badan di Awal Masa Pandemi Covid-19
"Kami sudah menunggu momen ini cukup lama, kami baru mendengar seminggu yang lalu bahwa mereka memesan penerbangan," kata Susan Handfield yang berusia 70 tahun.
Keluarga Handfield memang telah diuntungkan adanya perubahan aturan, namun aturan pembatasan lainnya masih mencegah banyak orang untuk terbang.
Perlu diketahui, para pelancong diwajibkan untuk mengikuti tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang mahal untuk bisa membuktikan bahwa mereka bebas virus.
Sementara negara lain termasuk AS, masih melarang pelancong asing untuk melintasi perbatasan mereka.
Kepala Eksekutif Heathrow, John Holland-Kaye mengatakan bahwa pemerintah Inggris harus mengizinkan sebagian besar pelancong untuk menggunakan tes aliran lateral yang lebih murah dan bekerja sama dengan negara-negara seperti AS untuk mengurangi pembatasan perjalanan yang tersisa.
"Ini tentu dijamin oleh program vaksinasi Inggris yang sukses," katanya.
Saat ini, hampir 89 persen orang dewasa di Inggris telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19, sedangkan 73 persen telah divaksinasi secara penuh.
"Ini adalah awal yang baik, kami menunjukkan bahwa vaksin adalah paspor kami menuju kebebasan. Mari kita percaya diri dengan vaksin, pengujian menunjukkan bahwa vaksin bekerja melawan varian Delta dan Beta. Jadi mari kita mulai menunjukkan bahwa vaksinasi akan membawa kita kembali ke kehidupan kita seperti dulu," kata Holland-Kaye.