Kebakaran di Turki Meluas, Api Menjilat Pembangkit Listrik, Evakuasi Besar-Besaran Dilakukan
Pihak oposisi sebelumnya telah memperingatkan selama dua hari terakhir terkait risiko kebakaran di pembangkit listrik Kemerkoy di Provinsi Mugla.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
"Tiga menteri telah berada di sana untuk mengawasi perkembangan. Pesawat dan helikopter juga telah berada di sana sepanjang hari untuk memadamkan api," kata Erdogan.
Kendati demikian, Tokat menyebut bahwa dukungan dari udara jarang datang dan hanya terfokus pada titik api yang lebih dekat di sekitar pabrik, bukan mengatasi kebakaran yang lebih luas di daerah yang dilanda angin kencang.
Pada malam hari, dukungan udara tidak memungkinkan sama sekali untuk membantu proses pemadaman dan video menunjukkan api masih berkobar di sekitar pabrik.
Perlu diketahui, kebakaran hutan telah berubah menjadi masalah partisan lain di Turki.
Erdogan menuduh anggota partai oposisi melakukan 'teror kebohongan' karena mengkritik kurangnya kemampuan pemadam kebakaran udara yang memadai di Turki dan kesiapan yang tidak memadai untuk karhutla skala besar.
Selain itu, Erdogan menegaskan bahwa pemerintah kota juga bertanggung jawab untuk melindungi kota dari kebakaran.
Karena menurutnya, tanggung jawab itu tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
Mendengar pernyataan Erdogan, Tokat menegaskan bahwa dirinya bahkan tidak diundang untuk melakukan koordinasi terkait krisis ini.
Petugas pemadam kebakaran telah berusaha melindungi pembangkit listrik selama dua hari terakhir, dibantu dengan meriam air polisi, mereka melawan api sejak Selasa malam.
Sementara tim penyelamat lainnya menggali parit di sekitar pabrik Kemerkoy. Video dari kawasan yang berdekatan di Milas, menunjukkan pohon yang hangus dan hancur.
Panas yang terik, kelembaban yang rendah dan angin kencang telah menyulut api semakin besar.
Sejauh ini, peristiwa tersebut telah menewaskan delapan orang, hewan-hewan yang tidak terhitung jumlahnya, serta menghancurkan hutan dalam delapan hari terakhir.
Penduduk desa pun harus mengevakuasi rumah dan ternak mereka, sementara para wisatawan melarikan diri menggunakan kapal dan mobil.
Di provinsi tepi laut Mugla, tujuh kebakaran berlanjut pada Rabu lalu. Sedangkan di Antalya, setidaknya dua kebakaran berkobar dan dua lingkungan harus dievakuasi.