Guinea Konfirmasi Kasus Pertama Virus Marburg di Afrika Barat, 1 Orang Meninggal
Kasus pertama virus Marburg telah dikonfirmasi di Afrika Barat setelah seorang pria meninggal di Guinea
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Kami bekerja sama dengan otoritas kesehatan untuk menerapkan respons cepat yang didasarkan pada pengalaman dan keahlian Guinea di masa lalu dalam mengelola Ebola, yang ditularkan dengan cara yang sama."
Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Ghebreyesus menulis cuitan:
"Konfirmasi virus Marburg di Guinea. Diperlukan upaya bersama untuk mencegah penularan dan melindungi masyarakat."
"Rekan @WHO telah berada di lapangan dengan mitra lokal sejak peringatan pertama muncul dan akan terus memberikan semua dukungan yang dibutuhkan."
Virus Marburg menyebar ke manusia dari hewan yang terinfeksi dan hingga kini belum ada vaksin maupun perawatan obat khusus.
Penasihat WHO Optimis Wabah Virus Marburg Mirip Ebola di Guinea Dapat Dibendung
Penasihat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Profesor Emeritus Epidemiologi di Universitas Zurich, Swiss, Robert Steffen, mengaku optimis pejabat kesehatan dapat menahan wabah virus Marburg mirip Ebola yang ditemukan di Guinea.
Di negara yang terletak di benua Afrika itu, sebelumnya ada seorang laki-laki yang baru-baru ini meninggal karena penyakit demam berdarah.
"Pejabat Kesehatan di Guinea mengkonfirmasi bahwa satu orang telah meninggal karena penyakit yang menyebabkan gejala sakit kepala, muntah dan pendarahan," kata Steffen pada hari Senin (9/8/2021).
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (10/8/2021), Steffen yang memimpin Komite Darurat WHO untuk Ebola, menyampaikan sikap optimisnya bahwa penyebaran virus ini dapat ditahan, mengingat orang yang melakukan kontak erat dengan pasien meninggal itu belum menunjukkan gejala.
"Per tiga hari yang lalu, satu pasien meninggal pada 2 Agustus dan empat orang kontak erat berisiko tinggi, tidak menunjukkan gejala apapun, sebanyak 145 kontak lainnya telah diidentifikasi dan sedang ditindaklanjuti."
"Mengingat pasien awal sudah menunjukkan gejala pada 25 Juli, dan mengetahui bahwa masa inkubasi bervariasi dari 2 hingga 21 hari, saya cukup optimis dan tentu saja berharap ini tidak berkembang menjadi wabah besar," tegas Steffen.
Steffen mengakui bahwa para pejabat kesehatan negara itu khawatir virus Marburg dapat menyebar ke negara tetangga, seperti Sierra Leone dan Liberia.
Ia juga mencatat bahwa berhentinya wabah ini sangat tergantung pada jenis virusnya.