Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WHO Uji Coba Obat Malaria dan Kanker Untuk Pengobatan Covid-19, Indonesia Ikut Terlibat

Indonesia terlibat dalam program Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang melakukan uji coba obat malaria dan kanker untuk pengobatan Covid-19

Editor: hasanah samhudi
zoom-in WHO Uji Coba Obat Malaria dan Kanker Untuk Pengobatan Covid-19, Indonesia Ikut Terlibat
net/google
Ilustrasi obat. 

Obat ini banyak digunakan dalam pengobatan malaria dan penyakit parasit lainnya selama lebih dari 30 tahun, dan dianggap sangat aman.

Baca juga: WHO Minta Indonesia Hentikan Pemberian Obat Malaria Ke Pasien COVID-19

Baca juga: WHO Pertimbangkan Penamaan Varian Covid-19 Berdasarkan Rasi Bintang setelah Huruf Yunani Habis

Sebuah uji klinis acak di Belanda melaporkan bahwa imatinib, penghambat tirosin kinase molekul kecil, dapat memberikan manfaat klinis pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, infliximab telah menunjukkan kemanjuran dan keamanan yang menguntungkan dalam membatasi peradangan spektrum luas, termasuk pada populasi lanjut usia yang paling rentan secara klinis terhadap Covid-19.

Perluasan uji coba dilakukan saat dunia menghadapi gelombang baru pandemi, yang dipicu oleh varian Delta yang sangat mudah menular.

Negara-negara yang belum dapat memvaksinasi sebagian besar populasi mereka sangat terancam dengan varian baru ini.

Sejauh ini WHO hanya merekomendasikan dua perawatan untuk Covid-19, yaitu penghambat reseptor interleukin-6, yang direkomendasikan bulan lalu, dan kortikosteroid.

Baca juga: Penularan Sangat Tinggi, WHO Desak Indonesia Perketat dan Perluas PPKM

Baca juga: Dokter Onkologi Sebut Vaksin Covid-19 Aman untuk Penderita Kanker, Tapi Harus Penuhi Syarat Ini

Percobaan di Inggris tahun lalu menemukan deksametason, steroid murah dan tersedia secara luas, mengurangi risiko kematian hingga sepertiga untuk pasien yang menggunakan ventilator.

Berita Rekomendasi

Artesunat

Artesunat diproduksi oleh Ipca dan saat ini digunakan untuk mengobati malaria.

Dalam uji coba Solidaritas, kata WHO, itu akan diberikan secara intravena selama tujuh hari, menggunakan dosis standar yang direkomendasikan untuk pengobatan malaria berat.

Imatinib

Imatinib diproduksi oleh Novartis dan digunakan untuk mengobati kanker tertentu.

WHO mengatakan pasien yang berpartisipasi dalam uji coba akan menggunakan obat secara oral, sekali sehari, selama 14 hari.

Baca juga: Thailand Akan Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19  Semprot via Hidung ke Manusia

Baca juga: Vaksin Etana Asal Indonesia Sudah Masuk Uji Fase Ketiga

Imatinib adalah inhibitor tirosin kinase molekul kecil yang diformulasikan sebagai obat kemoterapi oral.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas