Ahli: Nasib Masyarakat Afghanistan di Bawah Tekanan Taliban Lebih Penting daripada Cari Pemimpin Sah
Pengamat nilai nasib masyarakat Afghanistan di bawah tekanan Taliban lebih penting dibanding mencari sosok pemimpin sah.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
"Tidak hanya perempuan, tapi anak-anak, orang tua, mereka bisa meninggal di dalam proses itu."
"Bagaimana kesehatan mereka, sanitary mereka, makanan mereka, kalau tidak diperhatikan oleh masyarakat internasional, menjadi tragedi kemanusiaan."
"Kita bicara dalam level itu, ketimbang siapa yang harus kita akui sebagai pemerintah yang sah di Afghanistan," ungkapnya.
Reaksi Dunia setelah Taliban Kuasai Afghanistan
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, sejumlah negara mengeluarkan reaksi beragam terhadap Afghanistan yang kembali jatuh di bawah kepemimpinan Taliban.
Sejak Taliban menduduki ibu kota Kabul pada Minggu (15/8/2021), sejumlah besar warga berbondong-bondong keluar dari negara.
Foto dan video yang menunjukkan warga Afghanistan menuju bandara dan berlarian di antara pesawat viral di media sosial.
Sejumlah negara berusaha mengevakuasi warga Afghanistan yang bekerja untuk tentara atau institusi mereka.
Namun ada juga yang menolak menerima para pengungsi ini.
Baca juga: SOSOK Mullah Abdul Ghani Baradar, Pemimpin Taliban yang Pulang Kampung setelah 20 Tahun Pengasingan
Berikut reaksi beberapa negara terhadap konflik di Afghanistan menurut laporan Al Jazeera:
1. Iran Dirikan Tenda Darurat
Iran selama ini berbagi perbatasan dengan Afghanistan dan telah menampung sekitar 3,5 juta warga negara Asia Tengah ini, menurut badan pengungsi PBB.
Terkait konflik yang baru terjadi, Iran mendirikan tenda darurat di tiga provinsi yang berbatasan langsung dengan Afghanistan.
Namun setiap warga Afghanistan yang sudah memasuki Iran dan kondisinya baik, akan kembali dipulangkan, kata pejabat Kemenlu Iran Hossein Ghassemi.