Laporan PBB Ingatkan Taliban Sisir Warga yang Kerja untuk AS dan NATO
Sebuah laporan PBB mengingatkan bahwa Taliban menyisir dan mencari warga Afghanistan yang membantu Amerika Serikat dan NATO
Editor: hasanah samhudi
"Ini bukan laporan yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, melainkan oleh Pusat Analisis Global Norwegia," kata seorang pejabat PBB, ketika dimintai komentar.
Seorang juru bicara Taliban tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan tersebut.
Baca juga: Wali Kota Perempuan Afghanistan Pasrah Jika Dibunuh Taliban Saya Duduk di Sini Menunggu Mereka
Baca juga: Seorang Pria Ancam Ledakan Bom di Dekat Gedung Kongres AS, Diduga Terkait Masalah Afghanistan
Sejak merebut Kabul, Taliban sebelumnya menyatakan mereka menginginkan perdamaian dan tidak akan membalas dendam terhadap musuh lama.
Laporan RHIPTO setebal empat halaman itu mereproduksi sebuah surat yang katanya telah ditulis kepada satu orang yang diduga kolaborator yang diambil dari apartemennya di Kabul minggu ini.
Orang itu ditahan untuk diinterogasi atas perannya sebagai pejabat kontra-terorisme di pemerintahan sebelumnya. Reuters tidak dapat memverifikasi keasliannya secara independen.
Surat, tertanggal Senin, dari Komisi Militer Emirata Islam Afghanistan, mencatat bahwa tahanan telah “melakukan perjalanan ke Inggris sebagai bagian dari perannya yang menunjukkan Anda memiliki hubungan yang sangat baik dengan Amerika dan Inggris".
"Jika Anda tidak melapor ke komisi, anggota keluarga Anda akan ditangkap, dan Anda bertanggung jawab untuk ini. Anda dan anggota keluarga Anda akan diperlakukan berdasarkan hukum syariah," kata surat itu, menurut terjemahan yang diberikan dalam laporan. Namun nama tahanan telah diedit.
Baca juga: Siapa yang Bakal Memerintah Afghanistan setelah Taliban Mengambil Alih?
Baca juga: Reaksi Dunia Pasca Taliban Berkuasa, Turki Bangun Tembok hingga Swiss Tolak Pengungsi Afghanistan
Secara terpisah, seorang anggota senior pasukan keamanan dari pemerintahan yang digulingkan mengirim pesan kepada wartawan yang mengatakan bahwa Taliban telah memperoleh dokumen keamanan nasional rahasia dan Taliban menangkap mantan staf intelijen dan keamanan. (Tribunnews.com/Aljazeera/TST/Hasanah Samhudi)