Teriakannya yang nyaring di kolam renang menarik perhatian semua orang.

Petugas penyelamat akhirnya menyadari insiden itu dan segera bergegas menyelamatkan Luong Luong namun Luong Luong masih terjebak di area berbahaya. 

Baru setelah seseorang mematikan sistem penyaringan air kolam renang, Luong Luong berhasil dikeluarkan namun ia telah meninggal dunia.

Seluruh kaki kanannya diketahui mengalami memar.

Ibunya hanya bisa berlutut di samping jenazah putranya yang masih kecil.

Sang ibu berteriak kesakitan dan putus asa. 

Hanya dalam beberapa menit, putranya meninggalkannya untuk selamanya. 

Baca juga: Diduga Kabur Lalu Terjatuh, Pasien Covid-19 di Bantul Ditemukan Tewas di Kolam Ikan

Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa kolam renang tempat kejadian memilukan itu memiliki 3 lubang hisap. 

Jaring yang menghalangi lubang pemasukan air tempat bocah 7 tahun itu mengalami kecelakaan tidak dibaut dan dapat dengan mudah diangkat dengan tangan atau ditendang dengan kaki.

Ketika detil ini diungkap, banyak orangtua yang merasa marah.

Mereka mengkritik kelalaian pengelola kolam renang yang secara langsung menyebabkan tragedi tersebut.

Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi para orangtua agar jangan mengabaikan, mengalihkan pandangan dari anak Anda ketika membawanya ke kolam renang.

Ada penjaga kolam renang atau tidak, orangtua tetap harus memperhatikan anak-anaknya.

Selama orangtua subjektif dan tidak mengamati anak-anak mereka sedikit, insiden malang bisa saja terjadi.