Siapa Sangka Pemerintah Afghanistan Bisa Jatuh Dalam 11 Hari
Pernyataan tersebut disampaikannya saat membela penanganan pemerintah Presiden AS Joe Biden terhadap krisis yang sedang berlangsung
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Pernyataan Austin itu muncul setelah satu pekan terjadinya pengambilalihan kekuasaan di Afghanistan, di mana militer AS berupaya untuk mengevakuasi warga Amerika dan warga Afghanistan yang selama ini membantu misi AS di wilayah itu, saat serangan Taliban semakin meningkat.
Baca juga: Petinggi Taliban Bertemu Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai di Kabul
Menurut pernyataan Pentagon, sekitar 17.000 orang telah dievakuasi dari Afghanistan pada pekan lalu, dan sekitar 22.000 telah dievakuasi sejak akhir Juli.
Sejauh ini, sekitar 2.500 warga Amerika telah diselamatkan dari negara yang dilanda perang tersebut.
Menurut laporan media, warga sipil Amerika dan Afghanistan semakin menjadi sasaran kekerasan dan intimidasi kelompom Taliban, saat mereka melakukan perjalanan ke Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul.
Bandara tersebut tetap menjadi satu-satunya jalan keluar bagi mereka yang ingin keluar dari kekacauan yang terjadi di ibu kota Afghanistan itu.
Akibatnya, Kedutaan Besar AS di Kabul mengeluarkan peringatan keamanan pada hari Sabtu lalu, dan meminta warga Amerika untuk tidak melakukan perjalanan ke bandara atau mendekati gerbang bandara.
Kecuali jika menerima instruksi individu dari perwakilan pemerintah AS, ini mengacu pada potensi ancaman keamanan di luar bandara.
Terkait peristiwa jatuhnya pemerintahan Afghanistan yang kini dikuasai Taliban, pemerintahan Biden telah dikecam karena penanganannya terhadap krisis negara itu.
Banyak yang mempertanyakan apakah presiden seharusnya melanjutkan keputusannya untuk menarik pasukan AS dari negara itu, menjelang serangan gencar Taliban dan pengambilalihan berikutnya.
Sebelumnya, setelah kampanye selama berbulan-bulan, Taliban akhirnya menguasai Kabul, ibu kota Afghanistan pada 15 Agustus lalu.