Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Militan Taliban Dinilai Lihai Manfaatkan Media Sosial untuk Mengubah Citra

Subhan Setowara mengungkapkan Taliban saat ini menggunakan media sosial untuk mengubah citra.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Militan Taliban Dinilai Lihai Manfaatkan Media Sosial untuk Mengubah Citra
AFP/WAKIL KOHSAR
Pejuang Taliban berjaga-jaga di sepanjang jalan dekat Zanbaq Square di Kabul. Afghanistan. Senin (16/8/2021), setelah berakhirnya perang 20 tahun Afghanistan dengan cepat, ketika ribuan orang mengerumuni bandara kota itu mencoba melarikan diri dari kelompok garis keras yang ditakuti. (Wakil Kohsar/AFP) 

Sementara itu, laporan rahasia intelijen AS memperkirakan bahwa pada 2008 Taliban menerima $106 juta dari sumber asing, khususnya dari negara-negara Teluk.

2. Narkoba

Tanaman Opium dengan bunga berwarna merah.
Tanaman Opium dengan bunga berwarna merah. (www.dovetail.org.au)

Afghanistan adalah produsen opium terbesar di dunia yang dapat disuling menjadi heroin.

Dengan perkiraan nilai ekspor tahunan sebesar $1,5-$3 miliar, opium adalah bisnis besar, mampu memasok kebutuhan heroin di seluruh dunia.

Pajak budidaya sebesar 10% dikumpulkan dari petani opium, menurut pejabat pemerintah Afghanistan.

Pajak juga dilaporkan dikumpulkan dari laboratorium yang mengubah opium menjadi heroin serta para pedagang yang menyelundupkan obat-obatan terlarang.

Perkiraan pendapatan tahunan Taliban dari obat-obatan terlarang berkisar antara $100 juta-$400 juta.

Berita Rekomendasi

Komandan AS Jenderal John Nicholson dalam laporannya pada 2018 menyebut, perdagangan narkoba menyumbang 60% pendapatan tahunan Taliban.

Kendati demikian, Taliban kerap menyangkal keterlibatan dalam industri obat-obatan dan mengaku telah melarang penanaman opium selama periode kekuasaan pada tahun 2000.

3. Perluasan Area Kekuasaan

Pejuang Taliban duduk di atas kendaraan di sebuah jalan di provinsi Laghman, Afghanistan. pada 15 Agustus 2021. (STR/AFP)
Pejuang Taliban duduk di atas kendaraan di sebuah jalan di provinsi Laghman, Afghanistan. pada 15 Agustus 2021. (STR/AFP) (AFP/-)

Dalam sebuah surat terbuka pada 2018, Taliban memperingatkan para pedagang Afghanistan untuk membayar pajak atas berbagai barang, termasuk bahan bakar dan bangunan, ketika bepergian melalui daerah-daerah yang mereka kuasai.

Setelah menggulingkan pemerintah Afghanistan, Taliban kini mengendalikan semua rute perdagangan utama di negara itu, serta penyeberangan perbatasan.

Sumber pendapatan Taliban akan meningkat dari sisi impor dan ekspor.

Selama dua dekade terakhir, sejumlah besar uang bantuan dari negara Barat juga secara tidak sengaja berakhir di kantong Taliban.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas