Taliban Sempat Tawari Militer AS Untuk Amankan Kabul, Tapi Ditolak
Sebelum menguasai Kabul, Taliban dilaporkan sempat menawari militer AS untuk mengamankan ibukota Afghanistan, tapi usul itu ditolak.
Editor: hasanah samhudi
"Kami punya masalah. Kami punya dua pilihan untuk menghadapinya", kata Baradar, menurut sumber itu. "Anda [militer Amerika Serikat] bertanggung jawab untuk mengamankan Kabul atau Anda harus mengizinkan kami melakukannya,” katanya.
Baca juga: Taliban Salahkan Ashraf Ghani yang Tinggalkan Afghanistan, Dianggap Jadi Penyebab Kekacauan Negara
Baca juga: Muncul Pertama Kali Setelah Kabur, Ghani Bantah Bawa Lari Uang Tunai
Laporan itu menyebutkan, AS dengan cepat melepaskan Kabul meski diberi kesempatan untuk mengamankannya.
Keputusan itu dikatakan dimotivasi oleh tekad Presiden Joe Biden untuk menarik pasukan Amerika keluar dari Afghanistan pada 31 Agustus dan ia memegang keputusan itu meski berarti pemerintah yang mereka dukung bakal jatuh.
Menurut Washington Post, seperti dilansir dari Sputniknews, McKenzie mengatakan kepada Baradar bahwa AS hanya memiliki satu misi yaitu mengevakuasi warga Amerika, warga Afghanistan yang pernah membantu AS, dan warga lain yang berisiko.
Sebagai bagian dari kesepakatan yang dicapai selama pertemuan rahasia antara petinggi AS dan Taliban, Amerika mengambil alih Bandara Kabul sampai batas waktu yang ditentukan untuk melakukan evakuasi warga asing, staf diplomatik, dan sekutu Afghanistan yang ingin meninggalkan Afghanistan. Sementara Taliban mengambil kendali Kabul.
Pada 15 Agustus, Taliban menguasai perbatasan terakhir yang dikendalikan pemerintah.
Baca juga: Taliban Tak Mau Monopoli Kekuasaan di Afghanistan, Tapi Ingin Presiden Ashraf Ghani Disingkirkan
Baca juga: Taliban Akan Berikan Amnesti kepada Presiden Ashraf Ghani Jika Ingin Kembali
Taliban hanya menyisakan Bandara Kabul sebagai satu-satunya rute ke luar negeri.
Mereka kemudian mengepung dan merebut ibu kota Afghanistan setelah kota itu menyerah tanpa perlawanan, dan Ghani melarikan diri, yang belakangan diketahui ke Uni Emirat Arab.
Jatuhnya Kabul begitu cepat menimbulkan kepanikan warga Afghanistan dan asing. Mereka berbondong-bondong menuju bandara untuk keluar dari negeri itu.
Bandara Kabul menjadi titik kekacauan baru setelah Taliban menguasai Afghanistan dan ibukota.
Saat pasukan asing sedang melakukan evakuasi warga dan staf diplomatik, ribuan warga Afghanistan membanjiri bandara.
Baca juga: Jenderal Afghanistan Sebut Trump, Biden, dan Ashraf Ghani Pengkhianat, Ini Sosoknya
Baca juga: Rudal AS Cegat Serangan Lima Roket ke Bandara Kabul, Sehari Setelah Ledakkan Mobil ISIS-K
Warga mati-matian berusaha melarikan diri dari negara itu. Ada yang tewas terjatuh dari sisi jet kargo militer Amerika, ada yang tewas terinjak-injak.
Pukulan terbesar proses evakuasi di bandara terjadi saat terjadi bom kembar bunuh diri oleh gerakan ISIS-K di gerbang Bandara Kabul yang menewaskan sedikitnya 170 orang warga sipil dan 13 tentara AS.
Taliban mengambil kendali penuh atas bandara pada 31 Agustus 2021 setelah pesawat AS terakhir meninggalkan landasan pacu, sekaligus menandai berakhirnya perang terpanjang Amerika.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.