AS Konfirmasi Evakuasi Pertama setelah Penarikan Pasukan, 4 Warga Berhasil Keluar dari Afghanistan
Empat warga Amerika berhasil meninggalkan Afghanistan dengan aman menggunakan jalur darat, dalam upaya evakuasi yang dibantu Departemen Luar Negeri
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Empat warga Amerika berhasil meninggalkan Afghanistan dengan aman menggunakan jalur darat, dalam upaya evakuasi yang dibantu oleh Departemen Luar Negeri AS.
Dilansir CBS News, menurut seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri, keempat orang tersebut dalam kondisi baik.
Anggota staf kedutaan AS siap menyambut mereka pada Senin (6/8/2021).
Ini adalah pertama kalinya rute darat difasilitasi oleh Departemen Luar Negeri sejak penarikan AS selesai pada akhir Agustus.
124.000 orang yang dievakuasi pada akhir Juli dan Agustus dipindahkan dari Afghanistan melalui jalur udara.
Baca juga: Jenderal Top Afghanistan Tewas dalam Peperangan Taliban & Kelompok Panjshir, Keponakan Pimpinan NRF
Baca juga: Indonesia Diminta Ambil Peran Lindungi Muslim Uighur di Afghanistan
Menurut Departemen Luar Negeri, Taliban menyadari pergerakan Amerika menuju perbatasan tetapi tidak menghalangi.
AS belum mengungkapkan di mana keempat orang Amerika itu berada.
Proses evakuasi jalur darat ini dilakukan saat Menteri Luar Negeri Antony Blinken tiba di Doha, Qatar.
Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin bertemu dengan para pemimpin Qatar untuk berterima kasih kepada Qatar atas bantuan yang diberikan negara Teluk itu kepada AS.
Qatar telah melakukan pengangkutan massal orang Amerika dan orang Afghanistan yang rentan, serta menyediakan titik transit dan dukungan bagi para pengungsi.
Di Mazar-i-Sharif, ada beberapa pesawat yang siap membawa warga Amerika dan penduduk tetap AS keluar dari Afghanistan.
Tetapi Taliban tak memberi izin, menurut sumber-sumber kongres dan organisasi non-pemerintah.
Departemen Luar Negeri menyarankan anggota Kongres untuk memberi tahu kelompok-kelompok yang berusaha mengevakuasi Afghanistan dari Mazar-i-Sharif bahwa pemerintah tidak memiliki personel di lapangan di Mazar, tidak memiliki aset udara di negara itu, dan tidak mengontrol ruang udara.
Tetapi Departemen Luar Negeri telah mengatakan akan memegang teguh Taliban atas janjinya untuk membiarkan orang secara bebas meninggalkan Afghanistan.