Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

China Hormati Pemerintahan Baru Afghanistan Bentukan Taliban

Pengambilalihan yang akhirnya membuat Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in China Hormati Pemerintahan Baru Afghanistan Bentukan Taliban
Via Kompas.TV
Juru bicara pemerintah China hari Senin, (16/08/2021) di Beijing mengatakan China siap memperdalam hubungan yang bersahabat dan kooperatif dengan Afghanistan, setelah Taliban menguasai negara itu menyusul jatuhnya ibukota Kabul ke tangan Taliban hari Minggu, (15/08/2021) (Sumber: Japan Times) 

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China, Wang Wenbin menyampaikan bahwa China menghormati 'kedaulatan, kemerdekaan dan integritas teritorial' Afghanistan.

Pernyataan pemerintah China itu keluar setelah pemerintahan baru Afghanistan yang diisi 'tokoh-tokoh Taliban' akhirnya terbentuk.

Ini sekaligus menjawab pertanyaan banyak pihak terkait tanggapan China terhadap terbentuknya pemerintahan Taliban.

Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (8/9/2021), Wang Wenbin menekankan bahwa China mendukung rakyat Afghanistan untuk 'secara mandiri memilih jalur pembangunan sesuai dengan kondisi nasional mereka sendiri' tanpa campur tangan dalam urusan internal negara itu.

Baca juga: Taliban Umumkan Susunan Kabinet, Semua Anggotanya Laki-laki, Ada yang Masuk Daftar Buronan FBI

Wang juga menambahkan pembentukan pemerintahan sementara diperlukan untuk memulihkan ketertiban dalam negeri dan rekonstruksi pasca perang, setelah lebih dari tiga minggu terjadi 'aksi anarkis' pasca pengambilalihan kekuasaan Afghanistan oleh kelompok militan Taliban.

Pengambilalihan yang akhirnya membuat Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu.

Wang menyatakan harapannya agar Afghanistan yang selama ini dilanda perang dapat membangun 'struktur politik yang luas dan inklusif' serta mampu membuat kebijakan dalam dan luar negeri yang moderat dan stabil.

Berita Rekomendasi

Pernyataan Wang ini muncul tidak lama setelah pengumuman Taliban pada Selasa kemarin bahwa mereka telah menunjuk pejabat penting pemerintah.

Menariknya, beberapa menteri yang baru saja diangkat ternyata masuk dalam daftar sanksi Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Sementara Penjabat Menteri Dalam Negeri Afghanistan versi Taliban, Sirajuddin Haqqani dianggap sebagai teroris internasional oleh otoritas Amerika Serikat (AS) dan diburu oleh FBI yang menawarkan hadiah 5 juta dolar AS bagi siapapun yang bisa menangkapnya.

Perlu diketahui, beberapa negara dan institusi di seluruh dunia telah mengambil sikap lebih keras terhadap kepemimpinan Taliban.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan pada Jumat lalu bahwa Inggris tidak akan mengakui pemerintahan Taliban.

Kendati demikian, ia menekankan bahwa sudah waktunya untuk 'bekerja' dengan kelompok itu untuk membahas masalah-masalah seperti evakuasi yang aman, dan 'menghadapi kenyataan baru di Afghanistan'.

Sementara di sisi lain, China dijuluki sebagai 'mitra utama' Taliban oleh Juru Bicara kelompok pemberontak itu, Zabihullah Mujahid.

Ini disampaikannya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia La Repubblica pada pekan lalu.

Mujahid bahkan memuji rencana China untuk berinvestasi di Afghanistan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas