Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Astronaut China Kembali ke Bumi setelah Lakukan Misi Luar Angkasa selama 90 Hari

Tiga astronaut China kembali ke bumi setelah melakukan misi luar angkasa selama 90 hari di modul stasiun luar angkasa milik negara tersebut

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Astronaut China Kembali ke Bumi setelah Lakukan Misi Luar Angkasa selama 90 Hari
GREG BAKER / AFP
File foto ini diambil pada 17 Juni 2021 menunjukkan astronot Nie Haisheng (tengah), Liu Boming (kanan) dan Tang Hongbo melambai saat upacara keberangkatan sebelum menaiki pesawat ruang angkasa Shenzhou-12 dengan roket pembawa Long March-2F di Peluncuran Satelit Jiuquan Pusat di gurun Gobi di barat laut China. 

Tianzhou 3 akan mengirimkan pasokan untuk misi kru berikutnya ke stasiun, Shenzhou 13, yang akan diluncurkan dari Jiuquan pada bulan Oktober.

Pada bulan Juni, Global Times telah melaporkan bahwa periode misi luar angkasa sangat penting karena bertepatan dengan perayaan nasional perayaan seratus tahun Partai Komunis China.

Dikatakan bahwa semua peserta misi telah memperoleh pengalaman dan kekuatan dari Partai, terutama dari perkembangan industri luar angkasa di bawah kepemimpinan Partai.

Disebutkan pula bahwa ketiga anggota kru adalah "anggota Partai".

"Shenzhou-12 telah menunjukkan kemampuan China untuk melakukan misi luar angkasa manusia yang berkepanjangan, termasuk operasi yang panjang dan menantang seperti kegiatan ekstravehicular dan memberikan dukungan darat yang diperlukan," ujar Andrew Jones, seorang jurnalis SpaceNews yang mengikuti industri luar angkasa China, dikutip oleh Global Times.

Laporan lokal juga menyebut China akan melakukan dua peluncuran ruang angkasa lagi untuk pembangunan stasiun ruang angkasanya sendiri tahun ini.

Pesawat ruang angkasa kargo Tianzhou-3 akan diluncurkan melalui roket pembawa Long March-7 dari pelabuhan ruang angkasa Wenchang di Hainan.

Berita Rekomendasi

Sementara penerbangan berawak lainnya di Shenzhou-13 melalui roket Long March-2F dari pusat Jiuquan.

Stasiun Luar Angkasa Heavenly Palace

China bertujuan untuk membangun Stasiun Luar Angkasa China untuk menyaingi ISS pada akhir 2022, lapor media pemerintah, setelah menyelesaikan peluncuran modul.

Stasiun Luar Angkasa China akan diberinama Tiangong (Heavenly Palace).

Setelah selesai, Stasiun Luar Angkasa China akan mengorbit Bumi pada ketinggian 340 hingga 450 km.

Rendering 3D Stasiun Luar Angkasa China, atau Stasiun Luar Angkasa Tiangong, saat telah dibangun sepenuhnya. Tianhe akan menjadi tempat tinggal utama bagi tiga awak kapal. Shenzhou adalah pesawat luar angkasa yang akan berlabuh di stasiun dengan awaknya. Tianzhou adalah pesawat ruang angkasa pengangkut kargo.
Rendering 3D Stasiun Luar Angkasa China, atau Stasiun Luar Angkasa Tiangong, saat telah dibangun sepenuhnya. Tianhe akan menjadi tempat tinggal utama bagi tiga awak kapal. Shenzhou adalah pesawat luar angkasa yang akan berlabuh di stasiun dengan awaknya. Tianzhou adalah pesawat ruang angkasa pengangkut kargo. (Wikimedia Commons)

Modul Stasiun Luar Angkasa China

- Tianhe: Modul inti. Diluncurkan pada 29 April 2021

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas