Astronaut China Kembali ke Bumi setelah Lakukan Misi Luar Angkasa selama 90 Hari
Tiga astronaut China kembali ke bumi setelah melakukan misi luar angkasa selama 90 hari di modul stasiun luar angkasa milik negara tersebut
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Tianzhou 3 akan mengirimkan pasokan untuk misi kru berikutnya ke stasiun, Shenzhou 13, yang akan diluncurkan dari Jiuquan pada bulan Oktober.
Pada bulan Juni, Global Times telah melaporkan bahwa periode misi luar angkasa sangat penting karena bertepatan dengan perayaan nasional perayaan seratus tahun Partai Komunis China.
Dikatakan bahwa semua peserta misi telah memperoleh pengalaman dan kekuatan dari Partai, terutama dari perkembangan industri luar angkasa di bawah kepemimpinan Partai.
Disebutkan pula bahwa ketiga anggota kru adalah "anggota Partai".
"Shenzhou-12 telah menunjukkan kemampuan China untuk melakukan misi luar angkasa manusia yang berkepanjangan, termasuk operasi yang panjang dan menantang seperti kegiatan ekstravehicular dan memberikan dukungan darat yang diperlukan," ujar Andrew Jones, seorang jurnalis SpaceNews yang mengikuti industri luar angkasa China, dikutip oleh Global Times.
Laporan lokal juga menyebut China akan melakukan dua peluncuran ruang angkasa lagi untuk pembangunan stasiun ruang angkasanya sendiri tahun ini.
Pesawat ruang angkasa kargo Tianzhou-3 akan diluncurkan melalui roket pembawa Long March-7 dari pelabuhan ruang angkasa Wenchang di Hainan.
Sementara penerbangan berawak lainnya di Shenzhou-13 melalui roket Long March-2F dari pusat Jiuquan.
Stasiun Luar Angkasa Heavenly Palace
China bertujuan untuk membangun Stasiun Luar Angkasa China untuk menyaingi ISS pada akhir 2022, lapor media pemerintah, setelah menyelesaikan peluncuran modul.
Stasiun Luar Angkasa China akan diberinama Tiangong (Heavenly Palace).
Setelah selesai, Stasiun Luar Angkasa China akan mengorbit Bumi pada ketinggian 340 hingga 450 km.
Modul Stasiun Luar Angkasa China
- Tianhe: Modul inti. Diluncurkan pada 29 April 2021