Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Laos Lockdown Ibu Kota Saat Kasus Covid-19 Capai Rekor Tertinggi

Laos telah menerapkan sistem penguncian (lockdown) di ibu kotanya, Vientiane dan melarang perjalanan antar provinsi yang dilanda virus corona (Covid-1

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Laos Lockdown Ibu Kota Saat Kasus Covid-19 Capai Rekor Tertinggi
TribunSolo.com/Adi Surya
ilustrasi lockdown 

TRIBUNNEWS.COM, VIENTIANE - Laos telah menerapkan sistem penguncian (lockdown) di ibu kotanya, Vientiane dan melarang perjalanan antar provinsi yang dilanda virus corona (Covid-19), saat lonjakan kasus mencapai rekor tertinggi.

Negara komunis itu mengklaim telah lolos dari beban pandemi pada 2020, kemudian melaporkan hanya kurang dari 60 kasus pada Maret lalu.

Kendati demikian, jumlah kasus yang rendah itu disebut karena disebabkan oleh pengujian (testing) yang terbatas.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (20/9/2021), lonjakan kasus yang terjadi sejak pertengahan April lalu, telah menunjukkan bahwa beban kasus Covid-19 di negara itu terus meningkat.

Lalu pada hari Sabtu lalu, negara tersebut melaporkan 467 kasus infeksi baru, ini merupakan penghitungan satu hari tertinggi yang pernah dicapai Laos.

Sementara itu, Wali Kota Vientiane, tempat sebagian besar kasus terdeteksi, menyatakan bahwa lockdown secara ketat diberlakukan mulai hari Minggu kemarin hingga dua pekan ke depan.

Baca juga: Penelitian Kelelawar Kamboja Dilakukan Demi Misi Lacak Asal Usul Covid-19

Pemerintah kota itu memerintahkan warganya untuk tetap tinggal di rumah, kecuali saat hendak mencari makanan maupun obat-obatan, serta pergi ke rumah sakit.

Berita Rekomendasi

Perjalanan antara tujuh provinsi yang terkena dampak parah lainnya pun dilarang.

Sedangkan masuk ke Vientiane membutuhkan masa karantina selama 14 hari.

Semua pertemuan publik, bahkan upacara keagamaan turut dilarang, begitu pula sejumlah kegiatan termasuk olah raga di luar ruangan dan menjual makanan di jalanan.

Sebelumnya, lonjakan kasus selama akhir pekan lalu terkait dengan klaster baru yang ditemukan di pabrik garmen negara itu, dengan sebagian besar pekerja terinfeksi varian Delta yang diketahui sangat mudah dan cepat menular.

Perlu diketahui, Laos sejauh ini mencatat total 19.399 kasus dan 16 kematian.

Menurut Kementerian Kesehatan negara itu, pemerintah telah memberikan lebih dari 4,5 juta dosis vaksin.

Sebagian besar merupakan vaksin Sinopharm hasil sumbangan dari China dan Pfizer-BioNTech yang diperoleh melalui program faslitas COVAX untuk negara-negara berpenghasilan rendah.

Media yang dikelola pemerintah Laos melaporkan bahwa setiap pelanggaran lockdown yang terjadi di Vientiane akan didenda 3 juta kip atau setara 310 dolar Amerika Serikat (AS).

Ini merupakan biaya hukuman di negara yang memiliki pendapatan per kapita tahunan sekitar 2.600 dolar AS itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas