Jepang Ingin Menciptakan Masyarakat yang Hijau, Berkelanjutan, Damai dan Makmur
Suga kembali membuat komitmen internasional agar kebijakan tersebut diambil alih oleh pemerintahan penggantinya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga membuat pidato video pada debat umum Majelis Umum PBB di New York pada tanggal 24 September waktu AS atau 25 September waktu Jepang.
"Jepang ingin menciptakan masyarakat yang hijau, berkelanjutan, damai serta makmur," kata PM Yoshihide Suga.
Mengumumkan kebijakan untuk melanjutkan kebijakan prioritas Kabinet Suga, seperti dukungan untuk vaksin virus corona ke negara berkembang dan "efektif nol gas rumah kaca pada tahun 2050".
Perdana Menteri Suga yang akan mengundurkan diri pada 1 Oktober 2021 kembali membuat komitmen internasional agar kebijakan tersebut diambil alih oleh pemerintahan penggantinya.
Perdana Menteri Yoshihide Suga mengunjungi Washington, DC untuk menghadiri KTT Jepang-AS-Australia-India (Quad), dan Majelis Umum PBB telah berpartisipasi dalam format pesan video untuk tahun kedua berturut-turut.
Baca juga: 80 Persen Kematian Pasien Covid-19 di Tokyo Jepang karena Tidak Divaksinasi
Yoshihide Suga juga memaparkan penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo yang diadakan tanpa penonton.
"Kami dapat memenuhi tanggung jawab kami sebagai negara tuan rumah yang kami undang dan berhasil. Sangat penting untuk memastikan akses yang adil ke vaksin di seluruh dunia," katanya.
Dia juga menjelaskan tujuan mengurangi gas rumah kaca sebesar 46 persen pada 2030, dan mengimbau bahwa dia akan "melakukan kepemimpinan dalam menciptakan masyarakat yang hijau dan berkelanjutan."
Suga menunjukkan bahwa tatanan internasional yang bebas dan terbuka, bukan kekuasaan.
"Penting untuk perdamaian dan kemakmuran dunia, dan rencana untuk mempromosikan "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka" dan investasi infrastruktur yang berkualitas".
Baca juga: PM Jepang Yoshihide Suga Tambah 60 Juta Vaksin Covid-19 untuk Negara Berkembang
PM Yoshihide Suga menunjukkan pentingnya mengamankan kegiatan dukungan hak asasi manusia untuk Afghanistan, dan menyatakan kritik atas peluncuran rudal balistik Korea Utara.
Dia juga menunjukkan perlunya penyelesaian awal masalah penculikan.
Atas dasar itu, PM Suga mengingatkan bahwa "Saya secara konsisten menekankan kerja sama internasional dan multilateralisme. Untuk mengatasi krisis ini bersama Anda, untuk mencapai pemulihan yang lebih baik, dan untuk mewujudkan dunia yang penuh harapan untuk masa depan, Jepang saya bertekad untuk melakukan yang terbaik."
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.