POPULER INTERNASIONAL Gadis 15 Tahun Dirudapaksa Puluhan Pria| Polisi Minta Keluarga Bujuk Nur Sajat
Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari gadis 15 tahun yang dirudapaksa puluhan pria hingga kasus Nur Sajat.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Ini menjadi pembatalan penerbangan yang pertama sejak gunung berapi Cumbre Vieja itu erupsi pada minggu ini.
Evakuasi dilakukan pada Jumat usai terjadi ledakan besar yang menyebabkan awan berwarna abu-abu hitam tebal membumbung ke udara.
Dilansir Al Jazeera, ada tujuh penerbangan pada Jumat (24/9/2021) lalu yang dibatalkan.
Menurut laporan dari La Palma, erupsi gunung berapi di pulau itu bak "kuali raksasa yang membara".
3. Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang Putuskan Tak akan Berikan Rp 19,8 Miliar kepada Putri Mako
Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang telah menyetujui untuk tidak membayarkan lump-sum sebesar 152,5 juta yen (atau setara Rp 19,8 miliar) ketika Mako, putri tertua Tuan dan Nyonya Akishino, akan meninggalkan keluarga kekaisaran karena pernikahannya dengan Kei Komuro, dengan pertimbangan niat Mako.
Ketika keluarga kerajaan meninggalkan keluarga kekaisaran karena pernikahan dan lainnya, Hukum Ekonomi Rumah Kekaisaran menetapkan bahwa "sejumlah uang" akan dibayarkan untuk tujuan menjaga martabat, dan dalam kasus "Naishinnō" seperti Mako, 152,5 juta yen.
Naishinnō adalah salah satu jajaran atau gelar gadis kerajaan.
Dalam Hukum Rumah Kekaisaran saat ini, lumpsum diberikan kepada wanita dalam tingkat kedua kekerabatan dan saudara perempuan kaisar, yang sah dari sudut pandang kaisar.
Hal yang sama pernah diberikan kepada seorang gadis kerajaan yang dinyatakan sebagai anggota dalam keluarga kerajaan.
Baca juga: Persaingan Pemilihan Presiden LDP Jepang Makin Sengit, Terutama Kishida, Kono dan Takaichi
4. Retno Minta Negara-negara Pertimbangkan Kembali Status Daftar Merah Covid-19 Indonesia
Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, meminta negara-negara yang masih memasukkan Indonesia ke dalam kelompok daftar merah (red list) untuk mulai mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut.