Walau Menjanjikan Prancis Hentikan Pengembangan Vaksin mRNA Covid-19, Kembangkan Vaksin Lain
Raksasa farmasi Prancis Sanofi mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah menghentikan pengembangan vaksin virus corona (Covid-19) berbasis messen
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Raksasa farmasi Prancis Sanofi mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah menghentikan pengembangan vaksin virus corona (Covid-19) berbasis messenger RNA (mRNA), meskipun hasilnya 'menjanjikan'.
Hal itu karena perusahaan ini tertinggal dari saingannya dalam memproduksi vaksin Covid-19.
Sanofi mengatakan bahwa mereka akan fokus pada jenis vaksin lain yang sedang dikembangkan dengan produsen obat Inggris GlaxoSmithKline (GSK).
Proyek itu kini sedang dalam tahap akhir uji coba pada manusia.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (28/9/2021), vaksin mRNA yang dikembangkan Sanofi merupakan teknologi terobosan yang memiliki hasil positif dalam uji klinis fase satu dan dua.
Jika terus dikembangkan dan diluncurkan untuk digunakan secara luas, maka vaksin itu tentunya akan bersaing dengan vaksin asal Amerika Serikat (AS) yakni Pfizer-BioNTech serta Moderna yang juga menggunakan mRNA.
Baca juga: Brazil dan Argentina Kerja Sama Kembangkan Vaksin mRNA Covid-19 di Amerika Latin
Kendati telah mendapatkan hasil positif pada uji klinis fase satu dan dua, Sanofi menegaskan bahwa mereka tidak akan melanjutkan pengembangannya ke fase ketiga dan terakhir.
Hal itu karena 'terlalu terlambat' untuk memasarkan 12 miliar dosis vaksin Covid-19 besutan mereka, yang akan diproduksi pada akhir tahun ini.
Sebagai gantinya, perusahaan tersebut akan menggunakan teknologi mRNA untuk vaksin yang akan melawan patogen lain, termasuk flu.
Seperti yang disampaikan Wakil Presiden vaksin Sanofi, Thomas Triomphe.
"Kebutuhannya bukan untuk membuat vaksin mRNA Covid-19, tetapi untuk melengkapi Prancis dan Eropa dengan gudang vaksin RNA untuk pandemi berikutnya, untuk patologi baru," kata Triomphe.
Hasil dari uji coba fase tiga vaksin lain yang dikembangkan bersama GSK diharapkan diketahui sebelum akhir tahun 2021.
Terkait vaksin baru kerja sama dengan GSK, menggabungkan antigen yang dikembangkan Sanofi, yang merangsang produksi antibodi pembunuh kuman, dengan teknologi ajuvan GSK, zat yang meningkatkan respons imun yang dipicu oleh vaksin.