Menikah dengan Rakyat Jelata, Putri Mako Rela Kehilangan Hak Istimewa dan Tolak Uang Rp 17,6 Miliar
Putri Mako diketahui bekerja sebagai peneliti di Museum Universitas Tokyo, sementara Kei Momuro belajar di Amerika Serikat
Editor: Eko Sutriyanto
Ia berjanji akan selalu membahagiakan Putri Mako seumur hidupnya.
Menikah dengan Kei Komuro yang seorang rakyat jelata, Putri Mako akan kehilangan beberapa hak istimewanya.
Ia akan meninggalkan segala kemewahan selama tinggal di kerajaan bahkan Putri Mako menolak hadiah dari kerajaan Rp 30 miliar untuk menikah.
Putri Mako mengaku legowo menolak pembayaran mahar tersebut.
Baginya hidup bersama pria yang ia cintai adalah hal yang paling penting.
Rencananya setelah menikah Putri Mako akan mengurus paspor dan ikut tinggal di Amerika bersama sang suami.
Mendengar keputusan sang putri, rakyat Jepang ikut merasa haru.
Bagi mereka kebahagiaan sang putri untuk tinggal seumur hidup dengan ria yang dicintai adalah yang utama.
Sosok Kei Komuro
Tidak sedikit warga Jepang yang menentang pernikahan Putri Mako (29), putri tertua Pangeran Akishinomiya (adik kandung Kaisar Jepang Naruhito).
Berikut adalah fakta-fakta terkait Kei Komuro.
Ibu Komuro, Kayo, lahir pada 27 Agustus 1966 dan kini berusia 55 tahun.
Kayo menikah dengan Toshikatsu Komuro, yang bekerja di Balai Kota Yokohama, ketika Kayo berusia 23 tahun.
Kei Komuro lahir pada 5 Oktober 1991.