Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Afghanistan Terancam Kembali ke Abad Kegelapan karena Taliban Tak Bayar Listrik

Taliban berhenti membayar pasokan listrik untuk Afghanistan, negara itu pun terancam kembali ke abad kegelapan.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Afghanistan Terancam Kembali ke Abad Kegelapan karena Taliban Tak Bayar Listrik
AFP
Pesawat terlihat di landasan di bandara di Kabul pada 30 Agustus 2021, beberapa jam sebelum tenggat waktu AS untuk menyelesaikan penarikan hiruk pikuknya dari Afghanistan. 

Surat tersebut berisi peringatan bagi tukung pangkas rambut di Helmand, tentang konsekuensi yang akan dihadapi jika terbukti mencukur jenggot seseorang.

Dikutip dari ABC News, sejak Taliban berkuasa pada Agustus, warga Afghanistan hanya punya sedikit uang untuk bercukur.

Tak hanya itu, mereka juga takut dihukum jika mencukur pendek rambut mereka, atau mengubahnya menjadi lebih modis.

Padahal, sebelumnya gaya rambut mohawk dan quiff menjadi tren di Afghanistan.

"Sebelumnya, orang-orang datang dan meminta gaya rambut berbeda, tapi sekarang tidak seperti itu lagi," ujar Nader Shah, tukang cukur di Kota Herat yang terbiasa menata rambut untuk pria muda.

Selama masa kekuasaan pertamanya pada 1996-2001, Taliban telah melarang gaya rambut flamboyan dan memaksa para pria menumbuhkan jenggot.

Tetapi, setelah Taliban digulingkan, bercukur bersih sering dianggap sebagai modernitas.

Baca juga: Taliban makin kuat di Afghanistan sejak bersepakat dengan AS, Pentagon mengakui

Baca juga: Kemampuan Taliban untuk Kuasai Afghanistan di Luar Prediksi Amerika Serikat

Berita Rekomendasi

Saat ini, gaya rambut sederhana menjadi pilihan utama setelah Taliban kembali berkuasa.

"Sekarang orang datang ke sini dan mereka hanya meminta potongan sederhana," kata Shah.

"Mereka juga tidak mencukur jenggot mereka," imbuhnya.

Masih mengutip ABC News, Shah yang telah berkecimpung dalam bisnis pangkas rambut di Herat selama 15 tahun, mengatakan penurunan ekonomi telah menyebabkan pendapatan hariannya dari $15 menjadi antara $5 hingga $7.

Di daerah lain, Mohammad Yousefi, mengaku harus menurunkan harga secara drastis - dari diskon $6 menjadi $1 - agar tokonya tetap berjalan.

"Karena situasi sekarang ini, pelanggan memiliki pendapatan sedikit dan mereka membayar kami lebih sedikit," ujarnya.

Yousefi menambahkan, sejak kelompok garis keras itu menguasai Afghanistan, "tiba-tiba orang ingin berpenampilan seperti Taliban."

"Bukan berarti Taliban sangat modis, tapi orang-orang tidak mencukur jenggot karena Taliban akan berhenti dan bertanya pada mereka," terangnya.

"Mereka berkata itu (mencukur jenggot) tidak sesuai hukum syariah dan pria seharusnya berjenggot dan berambut panjang."

Berita lainnya seputar Konflik di Afghanistan

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas