Southwest Airlines Batalkan 1.800 Penerbangan dalam 2 Hari Gara-gara Karyawannya Mogok Massal
Ribuan calon penumpang yang telah memesan tiket penerbangan Southwest Airlines untuk perjalanan akhir pekan mereka, telah terdampar di bandara Amerika
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
"Protes yang dilaporkan menyebabkan 'gelombang efek' ini telah melumpuhkan operasi SouthWest," kata Koresponden nasional untuk NewsNation, Leland Vittert, dalam akun Twitternya.
Menanggapi rumor pemogokan massal pada Minggu sore, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) pun membantah laporan itu.
"Tidak ada kekurangan staf lalu lintas udara FAA yang dilaporkan sejak Jumat. Penundaan dan pembatalan penerbangan terjadi selama beberapa jam pada Jumat sore karena cuaca buruk yang meluas, pelatihan militer dan staf yang terbatas di satu area Pusat Kontrol Lalu Lintas Rute Udara Jacksonville," kata lembaga tersebut.
Di sisi lain, Chief Operating Officer Otoritas Penerbangan Jacksonville, Tony Cugno dilaporkan mengirimkan email ke dewan direksi JAA dan melemparkan kesalahan pada beberapa karyawan yang mengambil 'cuti normal yang disetujui' serta pengontrol yang harus tinggal di rumah selama 48 jam setelah menerima vaksin Covid-19.
SouthWest Airlines menjadi salah satu maskapai penerbangan besar terakhir AS terakhir yang memperkenalkan mandat vaksin untuk karyawannya sejak Senin lalu, setelah perusahaan itu dilaporkan ditekan oleh Penasihat Covid-19 Gedung Putih Jeffrey Zients untuk mematuhi mandat vaksinasi Presiden AS Joe Biden.
Sekitar 56.000 karyawan SouthWest masih memiliki waktu hingga 8 Desember mendatang untuk mendapatkan vaksinasi jika mereka ingin mempertahankan pekerjaan.
Perlu diketahui, mandat vaksin Biden menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki lebih dari 100 karyawan harus mewajibkan pekerjanya untuk mendapatkan suntikan Covid-19 atau melakukan tes virus setiap minggu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.