Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korea Selatan Ingin Ubah Covid-19 Jadi Penyakit Menular yang Terkendali, Bahas Hidup dengan Pandemi

Korea Selatan membahas strategi hidup dengan Covid-19. Negara itu ingin mengubah virus corona menjadi penyakit menular yang terkendali.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Korea Selatan Ingin Ubah Covid-19 Jadi Penyakit Menular yang Terkendali, Bahas Hidup dengan Pandemi
AFP/-
Anggota Pusat Lingkungan dan Kesehatan Warga Asia di Seoul pada Kamis (26 Maret 2020). -- Korea Selatan membahas strategi hidup dengan Covid-19. Negara itu ingin mengubah virus corona menjadi penyakit menular yang terkendali. 

TRIBUNNEWS.COM - Korea Selatan membentuk panel untuk memperdebatkan strategi tentang bagaimana "hidup dengan Covid-19" dalam jangka panjang, Rabu (13/10/2021).

Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengatakan, pemerintah akan mengubah virus corona menjadi penyakit menular yang terkendali dan tidak ditakuti.

Pemerintah juga akan mengembalikan rutinitas warga sebagaimana sebelum pandemi.

"Kami akan mengubah Covid-19 menjadi penyakit menular yang terkendali dan tidak lagi takut akan hal yang tidak diketahui, dan mengembalikan rutinitas lengkap kepada warga," kata Perdana Menteri Kim Boo-kyum dikutip dari Channel News Asia.

Kim Boo-kyum yang berbicara pada pertemuan komite pertama panel menambahkan bahwa kewajiban memakai masker tidak akan segera dihapus di bawah kebijakan baru.

Baca juga: Media Korea Utara Komentari Serial Squid Game, Gambarkan Kekejaman Kehidupan Sosial di Korea Selatan

Baca juga: Korea Selatan Menilik Jerman sebagai Acuan Proses Reunifikasi

Lebih lanjut, di bawah strategi tersebut, pemerintah bertujuan untuk melonggarkan pembatasan virus corona bagi warga yang dapat membuktikan bahwa mereka telah divaksinasi penuh.

Pemerintah akan mendorong pasien Covid-19 tanpa gejala dan ringan berusia di bawah 70 tahun untuk pulih di rumah, kata Kementerian Kesehatan pekan lalu.

Berita Rekomendasi

Pemerintah juga akan fokus pada jumlah rawat inap dan kematian daripada infeksi harian baru, dan akan mempertimbangkan untuk tidak mempublikasikannya, kantor berita Yonhap melaporkan.

Adapun strategi baru tersebut datang ketika vaksinasi, yang awalnya terhambat oleh kekurangan pasokan, telah meningkat.

Korea Selatan telah memberikan setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 kepada 78,1 persen populasinya, sementara 60,7 persen divaksinasi penuh.

Baca juga: Kim Jong Un: Peningkatan Senjata AS dan Korea Selatan Ancam Perdamaian di Semenanjung Korea

Baca juga: Ilmuwan FDA: Tidak Perlu Dosis Ketiga Vaksin Covid-19 Moderna untuk Hadapi Varian Delta

Korea Selatan tidak pernah memberlakukan penguncian atau lockdown total, tetapi berada di bawah pembatasan jarak sosial yang paling ketat.

Pembatasan tersebut di antaranya termasuk jam operasional terbatas untuk restoran, kafe, sauna, dan pusat kebugaran dalam ruangan, dan pembatasan pertemuan lebih dari dua orang setelah pukul 6 sore waktu setempat di dan sekitar Seoul.

Pada bulan September, pemerintah mengumumkan rencana untuk mempercepat kembalinya aktivitas normal secara bertahap mulai November, yakni ketika 70 persen dari 52 juta orangnya diharapkan telah divaksinasi penuh.

Korea Selatan telah mempertahankan rawat inap dan kematian pada tingkat yang cukup rendah

Korea Selatan memiliki 359 kasus parah dan tingkat kematian 0,78 persen pada Selasa, menurut data resmi menunjukkan.

Negara ini melaporkan 1.584 kasus Covid-19 baru pada hari Selasa, mencatat total 335.742 infeksi dan 2.605 kematian.

Baca artikel lain seputar Korea Selatan

Baca artikel lain seputar Virus Corona

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas