Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

17 Misionaris Diculik Anggota Geng di Haiti, Lima di Antaranya Anak-anak

17 misionaris Amerika diculik anggota geng di Haiti. Ada 5 anak yang turut menjadi korban penculikan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
zoom-in 17 Misionaris Diculik Anggota Geng di Haiti, Lima di Antaranya Anak-anak
Valerie Baeriswyl / AFP
File foto yang diambil pada 10 Desember 2020, memperlihatkan warga Haiti berdemonstrasi di Port-au-Prince, di Hari Hak Asasi Manusia Internasional, menuntut hak mereka untuk hidup dalam menghadapi meningkatnya penculikan yang dilakukan oleh geng. 

Anggota geng telah dituduh menjadi dalang kasus penculikan anak sekolah, dokter, petugas polisi, penumpang bus, dan lain-lain saat kelompok mereka tumbuh lebih kuat.

Pada bulan April, seorang pria yang mengaku sebagai pemimpin geng 400 Mawozo mengatakan kepada sebuah stasiun radio bahwa mereka menculik lima pendeta, dua biarawati, dan tiga kerabat dari salah satu pendeta bulan itu.

Mereka kemudian dibebaskan.

Lonjakan penculikan dan kekerasan oleh geng telah memaksa warga Haiti untuk mengambil jalan memutar di sekitar daerah tertentu yang dikuasai geng.

Sementara warga lainnya memilih untuk tinggal di rumah.

Hal itu berdampak pada berkurangnya pendapatan seperti Charles Pierre, seorang sopir taksi moto di Port-au- Prince yang memiliki beberapa anak untuk diberi makan.

"Orang-orang tidak keluar di jalan-jalan," katanya.

BERITA REKOMENDASI

"Kami tidak dapat menemukan orang untuk diantar."

Kunjungan Pejabat AS

Penculikan para misionaris itu terjadi hanya beberapa hari setelah pejabat tinggi AS mengunjungi Haiti.

AS menjanjikan lebih banyak sumber daya untuk Kepolisian Nasional Haiti, termasuk $15 juta lainnya untuk membantu mengurangi kekerasan geng.

Tahun ini, kekerasan geng telah membuat ribuan warga Haiti tinggal di tempat penampungan sementara dengan kondisi yang semakin tidak higienis.


"Kekacauan politik, meningkatnya kekerasan geng, memburuknya kondisi sosial ekonomi—termasuk kerawanan pangan dan malnutrisi—semua berkontribusi pada memburuknya situasi kemanusiaan," kata BINUH dalam laporannya.

"Kekuatan polisi yang kewalahan dan kekurangan sumber daya saja tidak dapat mengatasi masalah keamanan di Haiti."

Baca juga: Taliban Gantung Mayat Para Terduga Pelaku Penculikan

Pada hari Jumat, Dewan Keamanan PBB memberikan suara bulat untuk memperpanjang misi politik PBB di Haiti.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas