17 Misionaris Diculik Anggota Geng di Haiti, Lima di Antaranya Anak-anak
17 misionaris Amerika diculik anggota geng di Haiti. Ada 5 anak yang turut menjadi korban penculikan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
Suatu ketika, ketika komplotan itu menembaki sebuah bus kecil yang membawa beberapa penumpang dan membunuh seorang bayi, Wilson mengatakan itu bukan kesalahan gengnya karena sopir bus itu sendiri yang menolak untuk berhenti.
Dalam video yang lebih baru, ia tampak memegang sebotol alkohol yang dikelilingi pria bersenjata lengkap.
Video lain dari bulan Juni menunjukkan orang-orang di dalam gereja melarikan diri ketika terjadi penembakan di luar gereja.
Geng itu dilaporkan menyerbu daerah itu dan membakar mobil.
Skandal Internal CAM
Sementara itu, CAM berada di bawah pengawasan publik pada tahun 2019, ketika salah satu mantan pekerja kelompok yang berbasis di Haiti dihukum karena kejahatan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di Ohio.
Jeriah Mast, 40, menjalani hukuman sembilan tahun di penjara Ohio.
Selama persidangan, hakim mengatakan Mast mengaku mencabuli setidaknya 30 anak laki-laki di Haiti dalam rentang waktu sekitar 15 tahun, menurut surat kabar The Daily Record di Ohio.
Organisasi itu mengatakan dalam sebuah pernyataan Mei 2020 bahwa mereka telah mencapai penyelesaian di luar pengadilan dengan para korban mengenai kasus pelecehan seksual di komunitas Petit Goave Haiti.
Mereka juga telah memberi korban lain senilai total $420.000 dalam restitusi dan bantuan lainnya.
Kasus Penculikan Lainnya
Di tengah lonjakan penculikan, sejumlah geng menuntut uang tebusan mulai dari beberapa ratus dolar hingga lebih dari $ 1 juta, menurut pihak berwenang.
September lalu, seorang diaken dibunuh di depan sebuah gereja di ibu kota Port-au-Prince sementara istrinya diculik, satu dari lusinan orang yang diculik dalam beberapa bulan terakhir.
Setidaknya 328 penculikan dilaporkan ke Kepolisian Nasional Haiti dalam delapan bulan pertama tahun 2021, dibandingkan dengan total 234 kasus pada tahun 2020, menurut sebuah laporan yang dikeluarkan bulan lalu oleh Kantor Terpadu PBB di Haiti yang dikenal sebagai BINUH.