Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berita Foto : China Kembali Terapkan Lockdown

Pemerintah China kembali menerapkan penguncian atau lockdown di 11 provinsi karena adanya penyebaran Covid-19 yang cepat.

Penulis: Herudin
AFP/STR
Pekerja mendisinfeksi kompleks perumahan di Lanzhou, di provinsi Gansu barat laut China pada 26 Oktober 2021. (Photo by AFP) / China OUT
AFP/STR
Petugas polisi bekerja di pos pemeriksaan di pintu masuk jalan tol, di mana hasil tes virus corona Covid-19 diperlukan untuk masuk dan keluar dari kota, di Lanzhou, di provinsi Gansu barat laut China pada 26 Oktober 2021. (Photo by AFP) / China OUT
AFP/NOEL CELIS
Seorang petugas kesehatan melihat orang-orang yang mengantri untuk tes swab untuk virus corona Covid-19 di stasiun pengumpulan asam nukleat di Beijing pada 26 Oktober 2021. (Photo by Noel Celis / AFP)
AFP/NOEL CELIS
Seorang petugas kesehatan mengambil sampel swab dari seorang pria untuk menguji virus corona Covid-19 di stasiun pengumpulan asam nukleat di Beijing pada 25 Oktober 2021. (Photo by Noel Celis / AFP)
AFP/NOEL CELIS
Orang-orang mengantre untuk diuji virus corona Covid-19 di stasiun pengumpulan asam nukleat di Beijing pada 26 Oktober 2021. (Photo by Noel Celis / AFP)

TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Setelah menyatakan terbebas dari Covid-19, pemerintah China kembali melakukan penguncian atau lockdown di 11 provinsi.

Foto ini diambil pada 25 Oktober 2021 menunjukkan warga yang menunggu untuk menjalani tes asam nukleat untuk virus corona Covid-19 di sebuah sekolah menengah di Lanzhou, di provinsi Gansu barat laut China. (Photo by AFP) / China OUT
Foto ini diambil pada 25 Oktober 2021 menunjukkan warga yang menunggu untuk menjalani tes asam nukleat untuk virus corona Covid-19 di sebuah sekolah menengah di Lanzhou, di provinsi Gansu barat laut China. (Photo by AFP) / China OUT (AFP/STR)

Pejabat kesehatan China memperingatkan wabah yang kian memburuk setelah negara itu mencatat lebih dari 100 kasus baru di 11 provinsi selama seminggu terakhir.

Seorang petugas kesehatan mengambil sampel swab dari seorang pria untuk diuji virus corona Covid-19 di sebuah rumah sakit di Beijing pada 27 Oktober 2021. (Photo by Jade Gao / AFP)
Seorang petugas kesehatan mengambil sampel swab dari seorang pria untuk diuji virus corona Covid-19 di sebuah rumah sakit di Beijing pada 27 Oktober 2021. (Photo by Jade Gao / AFP) (AFP/JADE GAO)
Foto ini diambil pada 25 Oktober 2021 menunjukkan seorang anak yang menjalani tes asam nukleat untuk virus corona Covid-19 di sebuah sekolah dasar di Lanzhou, di provinsi Gansu, barat laut China. (Photo by AFP) / China OUT
Foto ini diambil pada 25 Oktober 2021 menunjukkan seorang anak yang menjalani tes asam nukleat untuk virus corona Covid-19 di sebuah sekolah dasar di Lanzhou, di provinsi Gansu, barat laut China. (Photo by AFP) / China OUT (AFP/STR)

Selain melakukan lockown, pihak berwenang China juga melakukan tes massal kepada warga untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Seorang petugas kesehatan mengambil sampel swab dari seorang wanita untuk diuji virus corona Covid-19 di stasiun pengumpulan asam nukleat di Beijing pada 26 Oktober 2021. (Photo by Noel Celis / AFP)
Seorang petugas kesehatan mengambil sampel swab dari seorang wanita untuk diuji virus corona Covid-19 di stasiun pengumpulan asam nukleat di Beijing pada 26 Oktober 2021. (Photo by Noel Celis / AFP) (AFP/NOEL CELIS)

Penyebaran wabah secara cepat terjadi meskipun sekitar 75 persen populasi China atau lebih dari satu miliar orang telah divaksinasi penuh.

Orang-orang menunggu dalam antrean untuk diuji virus corona Covid-19 di stasiun pengumpulan asam nukleat di Beijing pada 25 Oktober 2021. (Photo by Noel Celis / AFP)
Orang-orang menunggu dalam antrean untuk diuji virus corona Covid-19 di stasiun pengumpulan asam nukleat di Beijing pada 25 Oktober 2021. (Photo by Noel Celis / AFP) (AFP/NOEL CELIS)

Kasus wabah terbaru China tidak ada artinya dibandingkan dengan beberapa negara lain, termasuk Singapura dan Inggris Raya. Tetapi cakupan penyebarannya telah mengkhawatirkan pemerintah China, yang bersikeras pada kebijakan ketat nol kasus Covid-19.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas