ISIS Serang Sebuah Desa di Irak Timur karena Tak Diberi Uang Tebusan, 11 Warga Sipil Tewas
ISIS menyerang sebuah desa di Provinsi Diyala di Irak timur pada Selasa (26/10/2021) setelah sebelumnya menculik dua warga desa tersebut.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau juga dikenal Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL) meyerang sebuah desa di Provinsi Diyala di Irak bagian timur, Selasa (26/10/2021).
Serangan ISIS itu terjadi di Desa al-Hawasha, dekat Kota Muqdadiya, dan menargetkan warga sipil yang tidak berdaya.
Komando Operasi Gabungan mengatakan, orang-orang bersenjata menggunakan beberapa kendaraan dan senjata semi-otomatis dalam serangan mereka.
Sedikitnya 11 orang tewas dan lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Dikutip dari Al Jazeera, dua pejabat Irak mengatakan bahwa pejuang ISIS telah mencullik dua penduduk desa sebelumnya.
Baca juga: Pentagon: ISIS-K di Afghanistan Bisa Menyerang AS dalam Waktu 6 Bulan
Kemudian, mereka menyerbu desa karena tuntutan mereka untuk uang tebusan tidak dipenuhi.
Dua pejabat yang tidak disebutkan namanya itu menambahkan, semua korban tewas dan terluka adalah warga sipil.
Sementara itu, melalui Twitter, Presiden Irak Barham Salih mengecam serangan itu sebagai upaya tercela untuk mengacaukan Irak.
Dia mengatakan negara itu perlu meningkatkan keamanannya, guna mengatasi kesenjangan keamanan.
Presiden Irak Barham Salih juga meminta pasukan keamanan untuk tidak meremehkan ancaman ISIS.
Baca juga: Teror Bom Guncang Ibu Kota Uganda, Kelompok ISIS Klaim Bertanggung Jawab
Untuk diketahui, ISIS menguasai petak luas wilayah di Irak dan negara tetangga Suriah di bawah "kekhalifahan" yang mereka proklamirkan sendiri.
Serangan yang menargetkan warga sipil telah jarang terjadi sejak ISIS dikalahkan di negara itu pada tahun 2017.
Meski dikalahkan, ISIS tetap aktif melalui sel-sel tidur (istilah khas kelompok teroris) di banyak daerah.
Sebuah laporan PBB yang diterbitkan awal tahun ini memperkirakan bahwa sekitar 10.000 pejuang ISIS tetap aktif di Irak dan Suriah.