Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pejuang Taliban Tembaki Kerumunan di Acara Pernikahan, Perintahkan Musik Dimatikan, 3 Orang Tewas

Anggota Taliban menembaki kerumunan di pernikahan karena memainkan musik. Namun Taliban menyangkal penyerang itu beraksi atas nama organisasi.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Pejuang Taliban Tembaki Kerumunan di Acara Pernikahan, Perintahkan Musik Dimatikan, 3 Orang Tewas
Hoshang Hashimi / AFP
Gambar diambil pada 24 Oktober 2021 memperlihatkan kepala juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid (dua dari kiri), berbicara saat peluncuran program pemerintah Taliban untuk mengatasi kelaparan di Dasht-e- Padula dari Kabul selatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok bersenjata yang menyebut diri mereka sebagai Taliban menyerang acara pernikahan di bagian timur Afghanistan.

Mereka memerintahkan musik untuk dimatikan.

Tiga orang tewas dalam serangan tersebut, ujar pemerintah Taliban pada Sabtu (30/10/2021), seperti dilansir South China Morning Post.

Juru bicara pemerintahan Taliban, Zabihullah Mujahid berkata dua dari tiga penyerang telah ditangkap.

Taliban menyangkal penyerang itu melakukan aksinya atas nama Taliban.

"Tadi malam (Jumat, 29 Oktober 2021, red), di pernikahan Haji Malang Jan di Desa Shamspur Mar Ghundi Nangarhar, 3 orang menyebut diri mereka sebagai Taliban, menembaki kerumunan acara dan memerintahkan musik agar dimatikan," ujarnya.

"Akibat penembakan itu, setidaknya 3 orang tewas dan beberapa lainnya terluka."

Berita Rekomendasi

"Dua pelaku sudah diamankan oleh Taliban dan satu orang yang melarikan diri masih dicari."

Baca juga: Perang rahasia Taliban lawan ISIS di Jalalabad, bagaimana mereka saling bertikai?

Baca juga: Dalam Cengkeraman Taliban, Afghanistan Dinilai Berada di Ambang Kehancuran

Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid (tengah) berbicara kepada media di bandara di Kabul pada 31 Agustus 2021, setelah AS menarik semua pasukannya keluar dari negara itu untuk mengakhiri perang 20 tahun.
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid (tengah) berbicara kepada media di bandara di Kabul pada 31 Agustus 2021, setelah AS menarik semua pasukannya keluar dari negara itu untuk mengakhiri perang 20 tahun. (AFP)

"Para pelaku insiden yang tertangkap, yang menggunakan nama Imarah Islam untuk melakukan permusuhan pribadi mereka, telah diserahkan untuk menghadapi hukum syariah."

Qazi Mullah Adel, juru bicara gubernur Taliban di provinsi Nangarhar, membenarkan insiden itu tetapi tidak memberikan rincian.

Seorang kerabat korban mengatakan para pejuang Taliban melepaskan tembakan saat musik sedang dimainkan.

"Para pemuda itu memainkan musik di ruang terpisah dan tiga pejuang Taliban datang dan menembaki mereka. Dua orang terluka parah," kata saksi itu kepada wartawan.

Musik telah dilarang terakhir kali Taliban memerintah Afghanistan.

Meski pemerintah baru Taliban belum mengeluarkan dekrit pelarangan musik, kepemimpinan Taliban dinilai masih tidak menyukai musik dalam hiburan dan menganggapnya sebagai pelanggaran hukum Islam.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas