Politisi yang Tidak Diharapkan Terpilih dalam Pemilu Jepang versi Josei Jishin
Nama besar anggota parlemen yang tak terduga seperti Kiyomi Tsujimoto (61) dari Partai Demokrat Konstitusional dikalahkan.
Editor: Dewi Agustina
"Sulit untuk menerima niat sebenarnya yang bisa dilihat dari sejumlah kata-kata kasar. Tampak dia seperti membodohi orang-orang," ungkap seorang ibu rumah tangga berusia 60-an tahun.
"Karena rasa uang dan menjadi penguasa yang kaya. Saya tidak setuju dengan cara berpikir tersebut," papar wanita usia 50 tahunan.
"Urusan nasional tidak mungkin bagi orang yang tumbuh dalam keluarga kaya dan tidak bisa dekat dengan orang-orang dengan mengatakan untuk rakyat," komentar perempuan 50-an, ibu rumah tangga.
"Tempat kedua adalah orang yang dianggap masyarakat sebagai politisi "tidak bertanggung jawab"," tulis Josei Jishin.
Shinzo Abe (67) terpilih sebagai tempat kedua dengan tingkat suara 25,5 persen.
Ayahnya adalah Shintaro Abe yang menjabat sebagai anggota DPR selama 11 periode dan pernah menjabat sebagai sekretaris jenderal Partai Demokrat Liberal dan kepala sekretaris kabinet Kabinet.
Serangkaian komentar kasar dibuat bahwa penjelasannya tidak cukup untuk masalah Moritomo-Kakei yang ditemukan selama masa jabatannya sebagai Perdana Menteri dan masalah seputar Sakura wo Miru Kai.
"Ada terlalu banyak aliran uang yang tidak pasti, seperti masalah Moritomo Gakuen dan pesta melihat bunga Sakura," ungkap perempuan, pekerja kantoran berusia 40-an tahun.
Baca juga: Mulai Februari 2022, Pendapatan Perawat & Pekerja di Jepang akan Naik 3 Persen
"Karena seringkali terlalu tidak jelas, terutama masalah Morikake dan tidak bertanggungjawab," ungkap perempuan 50-an, ibu rumah tangga dan wanita kantoran berusia 30 tahunan.
Shinjiro Koizumi (40) dan Akira Amari (72) berada di posisi ketiga dengan angka yang sama.
Shinjiro, yang orang tuanya adalah mantan Perdana Menteri Junichiro, telah menunjukkan bahwa dia tidak memiliki kemampuan.
"Saya pikir itu orang tuanya saja. Saya tidak bisa mempercayainya karena itu hanya ucapan kosong," komentar siswa usia 20 tahunan mengenai Shinjiro.
"Saya tidak bisa menganggapnya sebagai anggota parlemen atau berposisi menteri," komentar perempuan berusia 30-an, pekerja kantoran.
Amari yang ayahnya Tadashi Amari (72 tahun) menjabat sebagai anggota DPR periode kedua.