Kyle Rittenhouse Dinyatakan Tidak Bersalah dalam Penembakan di Kenosha
Rittenhouse (18) tersungkur ke meja pembela kemudian memeluk salah satu pengacaranya ketika mendengar petugas pengadilan melafalkan "tidak bersalah".
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Pertumpahan darah di Kenosha terjadi sselama musim panas tahun kemarin.
Protes terkadang disertai kekerasan yang dipicu oleh pembunuhan George Floyd di Minneapolis dan kasus-kasus lain yang melibatkan penggunaan kekuatan polisi terhadap orang kulit hitam.
Rittenhouse pergi ke Kenosha dari rumahnya di dekat Antiokhia, Illinois.
Ia bergabung dengan warga sipil bersenjata lainnya di jalan-jalan, membawa senjata yang menurut otoritas dibeli secara ilegal untuknya karena masih di bawah umur.
Video pengamat dan drone menangkap sebagian besar rangkaian peristiwa yang terjadi setelahnya.
Rittenhouse diketahui membunuh Joseph Rosenbaum (36) kemudian menembak mati pengunjuk rasa Anthony Huber (26), dan melukai demonstran Gaige Grosskreutz.
Putusan tidak bersalah tampaknya didasarkan pada definisi pembelaan diri dalam undang-undang negara bagian Wisconsin dan interpretasi juri atas video insiden tersebut, kata Gene Rossi, mantan jaksa federal yang telah menonton persidangan.
Ketergantungan pembela pada analisis detik demi detik dari video dan kesaksian Rittenhouse sendiri terbukti penting dalam memenangkan pembebasannya, kata Rossi kepada Al Jazeera.
Berita lain terkait Penembakan Kenosha
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)