Lawan Lonjakan Covid-19, Menkes Jerman Peringatkan Warga: Divaksin, Dirawat atau Mati
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn memperingatkan warganya ketika negara itu berjuang melawan lonjakan Covid-19 pada akhir musim dingin.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, memperingatkan warganya ketika negara berjuang melawan lonjakan Covid-19 pada akhir musim dingin.
Beberapa negara di Eropa juga tengah mengalami hal yang sama, kini memberlakukan pembatasan Covid-19.
"Mungkin pada akhir musim dingin ini, hampir semua orang di Jerman akan divaksinasi, dirawat, atau mati," kata Spahn ketika mendesak lebih banyak orang Jerman untuk mendapat suntikan.
Melansir Al Jazeera, saat tempat perawatan intensif terisi dengan cepat, wilayah yang paling parah terkena dampak di Jerman telah memerintahkan penutupan baru, termasuk penutupan pasar Natal.
Baca juga: Rumania Hadapi Gelombang Keempat Covid-19, Mayat Menumpuk di Luar Kamar Jenazah Rumah Sakit
Baca juga: TERHALANG Covid-19 untuk Berobat ke Luar Negeri, Seorang Ayah Obati Sendiri Putranya yang Sekarat
Di daerah dengan tingkat rawat inap yang tinggi, yang tidak divaksinasi akan dilarang mengakses ruang publik seperti bioskop, gym, dan makan di dalam ruangan.
Kanselir Angela Merkeli juga melarang yang tidak divaksinasi dari ruang publik tertentu “tidak cukup”.
“Kami memiliki situasi yang sangat dramatis ketika infeksi baru berlipat ganda setiap 12 hari”, kata Merkel dalam pertemuan para pemimpin partai CDU konservatifnya, menurut para peserta.
Negara terpadat di Uni Eropa, Jerman, menambahkan 30.643 kasus pada Senin, menurut badan kesehatan Robert Koch Institute, sehingga total sejak awal pandemi menjadi lebih dari 5,3 juta.
Hampir 100.000 orang telah meninggal sejauh ini, termasuk 62 selama 24 jam terakhir.
“Kami memiliki situasi yang sangat, sangat sulit di banyak rumah sakit,” kata Spahn.
Baca juga: Rekor Baru di AS, Angka Kematian Akibat Covid-19 Pada 2021 Melewati Kematian di 2020
Kasus melonjak di Austria
Sementara itu, Austria telah memasuki penguncian nasional penuh dalam upaya untuk menahan infeksi virus corona yang meroket.
Langkah di negara Alpine itu terjadi ketika kematian rata-rata harian meningkat tiga kali lipat dalam beberapa pekan terakhir dan rumah sakit di negara bagian yang terkena dampak parah memperingatkan bahwa unit perawatan intensif mereka mendekati kapasitas puncak.
Lockdown akan berlangsung setidaknya 10 hari, pejabat mengakan mungkin bisa bertambah.